SUARA INDONESIA

GP Ansor Sinergi dengan Kemenag Bondowoso Ikut Munajat Haji dan Nuzulul Qur'an, Begini Kata Ketua PC

Bahrullah - 11 April 2023 | 22:04 - Dibaca 2.93k kali
Peristiwa Daerah GP Ansor Sinergi dengan Kemenag Bondowoso Ikut Munajat Haji dan Nuzulul Qur'an, Begini Kata Ketua PC
PC GP Ansor bersama Kepala Kemenag Bondowoso di Musholla setempat (Foto: Bahrullah/suaraindonsia)

BONDOWOSO - Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP) bersinergi dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bondowoso mengikuti Sholat Haji dan peringatan Nuzulul Qur'an serta santunan fakir miskin yang digelar serentak oleh Kementerian Provinsi Jawa Timur, online.

Hadir dalam acara tersebut Ketua PC GP Ansor beserta jajarannya, bersama Banser, Kepala Kemenhub Bondowoso, para pembina, jajarannya dan seluruh pegawai Kementerian di Masjid Setempat, Selasa (11/4/2023).

Ketua PC GP Ansor Bondowoso, Luluk Haryadi, mengatakan GP Ansor Banser akan terus berkomitmen menjalin sinergi dengan Kementerian dalam segala hal untuk menjaga keutuhan NKRI.

“GP Ansor dan Banser Bondowoso akan terus bersinergi dengan Kantor Urusan Agama (KUA), Penasihat Agama, Polri, Polri, untuk terus melakukan pengawasan agar masyarakat tidak terpapar aliran radikal, maupun alirannya, termasuk mantan HTI dan FPI juga kami pantau," ujarnya.


Menurut Luluk, GP Ansor Bondowoso bersama Kementerian dan Polri juga akan terus mengawasi dan memantau para penceramah, penceramah atau penceramah yang masuk ke desa dan kecamatan yang menyebarkan ajaran atau paham Islam yang keras dan ujaran kebencian.

Luluk menyatakan, jika nantinya ditemukan ada penceramah terindikasi menyebarkan paham dan ajaran islam keras atau radikal, maka GP Ansor akan langsung berkirim surat kepada Polsek dan Camat setempat. Kalaupun itu perlu, akan bergerak ke Polres agar ijin acaranya di gagalkan kecuali mengganti da'inya.

Tak hanya itu, GP Ansor Bondowoso juga saat ini mengawasi praktek penipuan berkedok praktek perdukunan dengan meminta, memeras, dan melakukan penipuan uang ke pasiennya.

"Mari kita bekerja sama, baik Kemenag, KUA, Penyuluh Agama, Pemerintah Desa, Kecamatan, dan Polri untuk mencegah terjadinya praktik kejahatan berkedok praktek perdukunan. Kalau masyarakat temukan segera laporkan," tandasnya.

Sementara, Kepala Kemenag Bondowoso, Muhammad Ali Masyhur, menambahkan, terkait dengan soal pencegahan penyebaran islam garis keras atau radikal, ada pesan khusus dari Gus Menteri agama Yaqut Cholil Qoumas, bahwa seluruh jajaran kementrian agama untuk terlibat aktif melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap aliran radikalisme dan sempalannya.

"Kita menyambut baik kerjasama dengan GP Ansor dengan tujuan dan maksud yang sama menekan penyebaran paham radikalisme," ujarnya.

Lebih lanjut, Ali Masyhur memaparkan, di semua kecamatan memiliki 8 program garapan.

"Salah satu bidang garapanya terkait dengan radikalisme, bahwa tugas penyuluh kita itu mempunya tugas memantau dan mengawasi aliran-aliran yang membuat tidak kondusif dan sebagainya," jelas Ali.

Ia menjelaskan, dari total 184 penyuluh agama yang ada di Kabupaten Bondowoso, terdapat 8 penyuluh agama di setiap kecamatan.

“Potensi besar untuk diajak bekerjasama dengan lembaga keagamaan, khususnya NU dan GP Ansor,” pungkasnya.***


» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya