SUARA INDONESIA

NATO Tolak Permintaan Tank Tempur untuk Ukraina

Yuni Amalia - 25 January 2023 | 06:01 - Dibaca 11.46k kali
Peristiwa Internasional NATO Tolak Permintaan Tank Tempur untuk Ukraina
Tank lapis baja milik tentara Ukraina (Foto: Istimewa)

JAKARTA – Tidak akan ada tank Leopard yang akan diberikan kepada Ukraina oleh Jerman untuk saat ini, kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Ketua Gabungan Kepala Staf militer AS, Jenderal Mark A. Milley pada Jumat (20/1/2023). 

Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah pengarahan di Pangkalan Udara Ramstein AS di Jerman setelah sebuah konferensi internasional mengenai dukungan untuk Ukraina.

Pertemuan internasional itu, diadakan di tengah-tengah rasa frustrasi Kyiv atas perbedaan pendapat mengenai pengiriman tank ke Ukraina ketika invasi berskala penuh telah berlangsung selama 11 bulan. 

Dalam pembicaraannya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy secara langsung mengajukan permintaan akan tank-tank.

Sementara Zelenskyy, dalam pidatonya pada Jumat malam (20/1/2023) mengatakan, Ukraina harus berjuang untuk mendapatkan pasokan persenjataan berat modern.

"Setiap hari kami semakin memperjelas bahwa tidak ada alternatif lain selain mendapatkan tank-tank," katanya.

Zelenskyy berterima kasih kepada AS, sekutu-sekutu Eropa dan Kanada atas bantuan persenjataan militer dan menekankan pentingnya pengiriman yang cepat. 

"Satu-satunya hal yang perlu ditekankan adalah waktu, waktu pengiriman," katanya. "Setiap perjanjian harus diimplementasikan secepat mungkin - untuk pertahanan kita."

Dalam pengarahan di Ramstein itu, Austin dan Milley membahas paket bantuan militer AS yang ekstensif untuk Ukraina, termasuk 59 Kendaraan Tempur Infanteri Bradley dan 90 pengangkut personel lapis baja Stryker. 

Paket bantuan AS yang baru, senilai $2,5 miliar, menjadikan bantuan militer Amerika ke Ukraina hampir mencapai $27 miliar sejak invasi Rusia hampir setahun yang lalu. [VOA/vm/pp]

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Yuni Amalia
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV