SUARA INDONESIA

Dinilai Memberatkan, Projo Purworejo Minta Pemerintah Hapus Biaya Tes PCR

Widiarto - 01 November 2021 | 18:11 - Dibaca 1.43k kali
Peristiwa Dinilai Memberatkan, Projo Purworejo Minta Pemerintah Hapus Biaya Tes PCR
Ketua DPC Projo Purworejo berfoto bersama ketua Projo nasional


PURWOREJO -- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) pendukung Presiden Joko Widodo (Projo) Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, meminta pemerintah untuk menggratiskan biaya tes PCR untuk kepentingan penelusuran (tracing) Covid-19 dan menghapus tes antigen atau lainya untuk kepentingan syarat perjalanan dan persyaratan lainya.

Ketua DPC Projo Purworejo, Emha Saiful Mujab mengatakan, saat ini situasi penyebaran virus corona sudah mulai melandai.

"Untuk kepentingan tracing Covid-19 sebaiknya gratis, untuk syarat berpergian dengan moda transportasipun juga harus gratis, karena kondisi Covid-19 semakin landai, dan vaksinasi massal sudah dilakukan," katanya, saat ditemui dirumahnya, pada Senin (1/11/2021).

Dirinya juga mendukung langkah pemerintah untuk memberantas mafia tes PCR, dimana mafia tes PCR itu dianggap telah banyak merugikan masyarakat.

"Presiden sudah tahu bahwa mafia PCR telah merampok rakyat yang kesusahan karena pandemi. Mafia itu parasit, benalu, dalam penanganan Covid-19," tuturnya.

Gus Ipul meminta masyarakat untuk terus memantau praktik harga PCR di lapangan yang saat ini masih berjalan. Harga tes PCR yang tinggi, bahkan mencapai 1 juta yang berlaku saat ini, jelas tidak masuk akal.

"Selain harganya tidak wajar, tes PCR tidak diperlukan lagi ketika vaksinasi sudah massif dan meluas," ujarnya.

Pihaknya berharap Presiden Jokowi bisa memberantas mafia PCR dan membantu beban masyarakat dalam menghadapi kesulitan akibat pandemi.

"Harapannya Presiden menindaklanjuti, karena masyarakat betul-betul merasa berat dengan kebijakan atau penerapan biaya tes PCR dan tes antigen sebagai syarat perjalanan transportasi dan persyaratan lainya," pungkasnya.




 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Widiarto
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV