SUARA INDONESIA

Pendukung Bapaslon Didesak Edukasi Pada Masyarakat dan Tak Saling Menghujat

Gito Wahyudi - 16 September 2020 | 19:09 - Dibaca 534 kali
Politik Pendukung Bapaslon Didesak Edukasi Pada Masyarakat dan Tak Saling Menghujat
Foto : Forum LSM menyikapi para pendukung kedua bapaslon disesalkan saling membunuh karakter di Medsos.

PASURUAN - Belasan aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) tergabung dalam Non Goverment Organization (NGO) Pasuruan Raya, menyesalkan aksi saling hujat di media sosial (medsos) hingga berujung saling membunuh karakter antara pendukung kedua bakal pasangan calon (bapaslon) di Pilwali.

Kalangan aktivis menilai para pendukung tak memberikan pencerahan dan edukasi pada masyarakat, tapi saling menghujat. "Kami inginkan masyarakat tak disuguhi berita hoax, fitnah juga polemik tak menyehatkan," ujar Lujeng Sudarto, dari LBH Pijar, saat di Taman Kota, Kota Pasuruan, Rabu (16/9/2020). 

Menurut Lujeng, juga ada polemik ada masalah ijazah. "Kedua bakal pasangan calon agar lakukan pembuktian terbalik. Lebih transparan dan akuntabel. Sehingga warga nanti tak memilih calon kucing di dalam karung. Agar warga bisa memilih calon yang berdasarkan fakta dan realita yang ada," terangnya.

Demokrasi harus menyodorkan yang real. Bukan karena hasil pencitraan. Kata Lujeng pembuktian terbalik yang terbaikà, yakni memanfaatkan ruang publik.

"Saat ini banyak pelintiran di dunia medsos mengarah pada pembuktian pembunuhan karakter. Warga harus dididik hal yang kongkrit," ucap Lujeng.

Semisal ada rumor ijazah yang dipermasalahkan, lanjut dia, sebaiknya dilakukan pembuktian terbalik. Sehingga masyarakat akan percaya dan bukan hanya berdasarkan isu atau rumor yang tak sehat.

"Jadi yang kami harapkan ada edukasi yang baik kepada masyarakat dan tidak ada hoax," ungkap dia.

Hal senada juga disampaikan Totok, dari LSM Pasdewa yang inginkan agar pembuktian terbalik sebelum penetapan.


"Kalau mau nyalon dengan niatan untuk membangun jangan ambil keuntungan. Jadi dalam hal ini jangan yahanno. Berikan pendidikan yang baik pada masyarakat," ungkap Totok.

Bahkan, Yono dari LSM Laskar Merah Putih, inginkan agar kedua pendukung jangan saling menjatuhkan. Ataupun koar koar di media sosial dengan berbagai macam cara.

"Kita tantang kedua bakal pasangan calon jangan aromakan dendam, permusuhan tunjukkan profesionalisme," terang dia.

Para aktivis inginkan kedua bapaslon tunjukkan program-program yang jelas membangun Kota Pasuruan.

"Ayo kita bangun kota pasuruan. Kita tantang kedua bakal pasangan calon tunjukkan komitmennya. Karena di politiik ada 2 msalah, yakni politik identitas dan jangan disandera cukong," tambah Lujeng.

NGO mendesak agar kedua bapaslon tunjukkan bahwa yang benar adalah benar dan jangan masyarakat terus dicekoki hoax."Jangan sampai ada permsalahan baru begitu ada penetapan calon di KPU. Keduanya harus melakukan pembuktian terbalik dengan kesadarannya," imbuh Lujeng. (Abdul Aziz)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gito Wahyudi
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV