LAMONGAN - Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lamongan, Dr. KH. Supandi Awaludin secara tegas menyatakan tentang netralitas NU dalam Pilkada Lamongan yang akan berlangsung 9 Desember mendatang.
Ia juga mengimbau agar masyarakat Lamongan, khususnya jamaah NU, agar terus menjaga perdamaian dan persaudaraan, jangan sampai terpecah belah serta saling bermusuhan hanya karena berbeda pilihan politik. "Loh kalau NU secara organisatoris saya tegaskan netral," ujar KH. Supandi saat dikonfirmasi di Kantor PCNU Lamongan di jalan Kyai Amin, Kamis (10/9/2020), siang.
Terkait adanya kantor MWC NU yang dipasang atribut salah satu calon tertentu, ia sangat menyayangkan tindakan tersebut. Kiai yang dikenal ramah ini menegaskan, mendukung siapapun boleh, silahkan, karena itu hak setiap warga negara, namun jangan menggunakan fasilitas milik NU, salah satunya kantor milik organisasi NU.
"Tentu kami menyayangkan itu. Dan imbauan terkait jangan menggunakan fasilitas NU untuk kegiatan politik sudah kami sampaikan jauh sebelumnya, saat konsolidasi PCNU, saya lupa tanggalnya, itu sudah saya sampaikan. Dan kiranya jangan menggunakan atas nama ketua atau lainnya. Tapi kalau secara pribadi, perorangan silahkan, jangan menggunakan identitas organisasi," tegasnya
Supandi membantah terkait adanya informasi intruksi khusus dari PCNU Lamongan untuk memilih calon tertentu dalam Pilkada Lamongan mendatang.
"Tidak ada, kalaupun ada itu bukan atas nama Supandi sebagai ketua PCNU. Tetapi, terus terang saja, kami kepada anak anak kami, kami memahamkan, meluruskan, tidak mempanisment, jangan," ungkapnya
Dengan sikap netral organisasi tersebut Supandi memberikan kebebasan kepada jamaah untuk memilih calon yang sesuai hati nurani dan pilihan masing masing. Ia mengajak untuk meninggikan persaudaraan daripada kepentingan politik sesaat.
"Ya kita berikan hak untuk memilih siapapun. Yang penting tetap rukun, damai. Kecewa nanti kalau saling gontok gontokan, sementara yang elit saja sudah saling merangkul, yang bawah malah masih rame dan bermusuhan. Jangan," pungkasnya
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Imam Hairon |
Editor | : |
Komentar & Reaksi