SUARA INDONESIA

Minta Perlindungan Hukum, Ratusan Nelayan Dukung Paslon Niat

Imam Hairon - 30 September 2020 | 16:09 - Dibaca 2.08k kali
Politik Minta Perlindungan Hukum, Ratusan Nelayan Dukung Paslon Niat
Dialog Gus Yani dengan para nelayan Pangkah Wetan di atas perahu. (foto : Syaifuddin Anam)

GRESIK - Ratusan nelayan Muara Solo Desa Pangkah Wetan, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik merapatkan barisan mendukung Paslon Cabup dan Cawabup Gresik, Fandi Akhmad Yani - Aminatun Habibah (Niat).

Mereka berharap Gus Yani - Bu Min mampu membuat perubahan dengan berpihak kepada para nelayan tradisional. Sebab, selama ini tidak ada perlindungan hukum yang jelas untuk mereka. Terutama penggunaan alat tangkap di wilayah perairan Gresik.

Ketua Rukun Nelayan Muara Solo, Khusnul Arifin menyebut, masih banyak nelayan luar daerah yang masuk wilayah Gresik menggunakan alat tangkap jaring trawl. Tak hanya hanya merusak laut, tetapi berpotensi mematikan mata pencarian nelayan tradisional.

Keberadaan jaring trawl kerap menimbulkan konflik dengan nelayan tradisional asal Ujungpangkah. Khususnya Pangkah Wetan.

"Tahun 2017 lalu terjadi konflik besar antara nelayan jaring trawl dengan nelayan tradisional sini,"ujar Khusnul Arifin, Selasa (29/09/2020). 

Oleh sebab itu, Gus Yani - Bu Min jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Gresik, harus membuat aturan tegas. "Kami minta ke Gus Yani harus ada Perda tentang aturan larangan jaring trawl di wilayah Gresik," harapnya.

Pihaknya mengaku tidak pernah melarang nelayan mencari ikan di laut. Karena sama-sama mencari nafkah untuk keluarga. "Tapi kami melarang alat tangkapnya (trawl, Red)," imbuhnya. 

Selain persoalan trawl, dangkalnya muara Bengawan Solo juga menjadi sorotan. Saat air surut, banyak nelayan yang tidak bisa melaut. "Kami juga ingin ini ada solusi," ungkapnya. 

Kemudian, masalah jalur perdagangan nelayan dan pedagang luar yang mengalami kerusakan. Tahun 2018 lalu sempat mengalami abrasi, jalannya ambles hingga kedalaman 3 meter.

Kerusakan itu sudah diajukan kepada Pemkab Gresik, namun tak kunjung ada jawaban sampai sekarang. "Warga memperbaiki sendiri secara swadaya dan dibantu perusahaan," katanya.

Dari pengalaman yang sudah ada selama bertahun-tahun, keluhan para nelayan Pangkah Wetan merasa diabaikan oleh dinas terkait maupun pemkab Gresik.

Ditambahkan Khusnul Arifin, ada tujuh kelompok nelayan dibawah naungannya. Semuanya sudah sepakat mendukung dan memenangkan Gus Yani - Bu Min.

"Kalau Gus Yani jadi tuntutan yang utama adalah nelayan jaring trawl harus dilarang masuk wilayah perairan Gresik. Sanksinya juga harus tegas," ucapnya.

Sementara Gus Yani menyambut baik dukungan ratusan nelayan Pangkah Wetan itu. Mantan Ketua DPRD Gresik itu akan merealisasikan harapan para nelayan.

Permasalahan nelayan, pertanian dan pertambakan menjadi salah satu program prioritas Niat kedepan. Dengan tujuan memberikan kesejahteraan kepada seluruh masyarakat. 

"Para nelayan tradisional harus mendapat perlindungan. Melalui program penguatan kelompok nelayan dan memberikan kedaulatan wilayah tangkapan. Mudah-mudahan Gresik Baru bisa memberikan solusi terbaik," tegas Gus Yani.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Imam Hairon
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya