BONDOWOSO- Selama 4 hari, tim geofisika dari ITS (Institut Tekhnologi Surabaya) melakukan kegiatan geolistrik terhadap temuan struktur bata yang berada di kedalaman tanah, di Dusun Alassumur Selatan, Desa Alassumur, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso.
"Pelaksanaan geolistrik sudah dimulai kemarin (Senin, 23/11/2020, red) guna mengetahui potensi sebaran struktur batu bata. Sedangkan hasilnya masih menunggu hasil kajian dari geolistrik. Kemarin kita sudah buka 5 lintasan," ucap Kasi Sejarah Purbakala pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bondowoso, Hery Kusdariyanto, Selasa (24/11/2020).
Informasi yang dihimpun suaraindonesia.co.id menyebutkan, tim geolistrik yang diketuai Amien Widodo itu melibatkan 8 orang. Mereka bekerja untuk mengungkap 'misteri' struktur artefaktual dalam tanah.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebuah struktur bata pada kedalaman 5,8 meter yang ditemukan pada Jumat (28/8/2020) pertama kali dilaporkan warga saat membikin sumur.
Diketahui, struktur yang berada pada koordinat 07°59′53.45′′ S 113°52′27.35′′ E tersebut terdiri dari 8 lapis bata. Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) tersebut ditemukan pada sebuah penggalian sumur di lahan pasangan Abdul Ghani dan Hardianti. Setelah diobservasi pemerintah daerah setempat, tim dari BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Jatim turun tangan. Hingga penganggaran geolistrik senilai 150 juta rupiah yang dikawal oleh DPRD Kabupaten Bondowoso.(*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Irwan Rakhday |
Editor | : |
Komentar & Reaksi