SUARA INDONESIA

Ditulis Jurnalis suaraindonesia.co.id, Buku 'Mosaik Cagar Budaya Klasik Situbondo' Diluncurkan Via Medsos

Syamsuri - 30 December 2020 | 15:12 - Dibaca 4.19k kali
Sejarah Ditulis Jurnalis suaraindonesia.co.id, Buku 'Mosaik Cagar Budaya Klasik Situbondo' Diluncurkan Via Medsos
Irwan Rakhday penulis buku 'Mosaik Cagar Budaya Klasik Situbondo'.

SITUBONDO- Jurnalis suaraindonesia.co.id kontributor Kabupaten Situbondo, Jawa Timur , Irwan Rakhday meluncurkan buku tentang cagar budaya. Buku tersebut berjudul ‘Mosaik Cagar Budaya Klasik Situbondo’,  diluncurkan via media sosial (medsos) pada Rabu, (30/12/2020) pukul 09.00 WIB di Museum Balumbung, Desa/Kecamatan Asembagus.


Apresiasi melalui kata sambutan dalam buku disampaikan Letkol Inf. Akhmad Juni Toa,  Ketua Pembina Yayasan Museum Balumbung Situbondo yang bekerja sama dengan penerbit FPPS (Forum Pustakawan & Perpustakaan Situbondo). Dia mengatakan, penulis sedang mengemas 'nilai-nilai filosofis bangsa' yang berserakan dan diungkapkan dalam sebuah buku.


Dia bahkan menilai buku itu melengkapi literasi sejarah yang diakuinya jumlahnya masih sangat terbatas, namun penting keberadaannya bagi generasi milenial untuk percaya diri terhadap kabupatennya, bangsa dan negaranya.


“Kabupaten Situbondo sesungguhnya telah memiliki peradaban yang tinggi di zamannya dan bukti peradaban itu tertulis dalam buku ini," ungkapnya.


Sementara, Irwan Rakhday, penulis buku tersebut mengatakan, buku itu  bisa dikatakan sebagai inventarisasi terhadap keberadaan cagar budaya khususnya dari masa klasik di Kabupaten Situbondo. 


“Sembari melakukan liputan, banyak hal yang saya temui di lapangan. Salah satu yang menjadi minat saya adalah kecagarbudayaan yang wajib dilestarikan. Di Kabupaten Situbondo, objek cagar budayanya perlu mendapat perhatian maksimal, di antaranya dengan cara dituangkan melalui tulisan," kata jurnalis yang mengawali debutnya di salah satu radio FM pada tahun 1999.


Irwan yang juga menjadi anggota TACB (Tim Ahli Cagar Budaya) Kabupaten Situbondo  menekankan pentingnya penyelamatan cagar budaya sebagai aset bangsa yang memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama dan kebudayaan.


“Menulis buku tentang cagar budaya bagi saya mungkin sebagai langkah kecil merekam keberadaan aset bangsa itu. Harapannya, publik dapat melihat dan membaca betapa sumber daya arkeologi kita sebenarnya sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang," katanya lebih jauh.


Buku tersebut  merekam situs-situs bersejarah dari masa klasik Situbondo. Beberapa temuan lepas yang diamankan di museum juga diulas. Para peminat literasi sejarah tentu bisa menguak berbagai informasi kecagarbudayaan di dalam buku tersebut.  Tahun lalu, Irwan juga pernah menulis buku serupa yang berjudul 'Jejak Majapahit di Kabupaten Situbondo'. (*)



» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syamsuri
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV