SUARA INDONESIA

Jarang Terekspose, Ini Rekam Jejak Kiai Chusaini Tiway Pencetus GP Ansor NU

Lukman Hadi - 04 February 2023 | 23:02 - Dibaca 3.00k kali
Sejarah Jarang Terekspose, Ini Rekam Jejak Kiai Chusaini Tiway Pencetus GP Ansor NU
Makam KH Chusaini Tiway di Pemakam Islam Jalan Raya Kedung Asem, Rungkut, Surabaya. (Foto: Lukman Hadi/suaraindonesia.co.id)

SURABAYA - Nama KH Chusaini Tiway, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) tapi jarang tersorot ke publik. Bahkan, tidak menutup kemungkinan warga Nahdliyin zaman kini tak mengetahui siapa dirinya.

Bukan tokoh NU sembarangan. Chusaini Tiway sudah semestinya populer di Surabaya. Sosoknya lah yang memprakarsai ide reuni aktivis-aktivis Anshoru Nahdlatul Oelama (ANO) pada 14 Desember 1949.

Anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor patut "melototi" sejarah ini. Tanpa ide KH Chusaini Tiway, bisa jadi NU sekarang tanpa GP Ansor.

Kiai Tiway lahir di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur pada 1923. Tak ada catatan tanggal dan bulan apa dirinya dilahirkan.

Salah seorang tokoh NU di Kecamatan Rungkut, Surabaya, Ali Sa'du masih menyimpan beberapa arsip atau dokumen mengenai segala hal tentang almarhum KH Chusaini Tiway.

Ia mengakui, Kiai Tiway sudah terlibat dalam pergerakan di NU mulai sejak usia belia. Dikatakan demikian, sesuai riwayat tertulis yang dimilikinya.

"Beliau (Alm. KH Chusaini Tiway) mulai muda atau mulai anak-anak sudah nampak. Di riwayat hidup beliau itu, belum mondok sudah bikin pergerakan-pergerakan, perkumpulan-perkumpulan di daerah Porong," ujar Ali Sa'du saat ditemui media, pada Sabtu (4/2/2023).

Dijelaskan Cak Ali, panggilan karibnya, pergerakan KH Chusaini Tiway semakin menonjol dan massif pasca tamat pendidikan agama di Pondok Tebuireng, Jombang pada 1940.

Adapun beberapa organisasi yang pernah digeluti KH Chusaini Tiway, yakni Barisan Ansor NU Porong, MWC NU Kranggan Surabaya, Barisan Hizbullah Cabang Surabaya, Badan Keamanan Rakyat (BKR) serta Komite Nasional Indonesia (KNI) Kecamatan Kupang Surabaya, dan masih banyak lainnya.

Ali mengatakan, dedikasi KH Chusaini Tiway terhadap NU dan bangsa Indonesia sangatlah besar.

Sebagai seseorang yang pernah menjadi santri dari KH Chusaini Tiway, meski dalam kurun waktu singkat, Ali mengatakan, almarhum mempunyai kepribadian sabar, tawadhu dan hormat kepada para Kiai-kiai sepuh.

Untuk diketahui, makam KH Chusaini Tiway terletak di Jalan Raya Kedung Asem, Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut, Surabaya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hadi
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya