KUTAI TIMUR - Koramil 0909-05/Muara Bengkal terus menerus menunjukkan eksistensi dan konsistensi untuk terus berinovasi ditengah pandemi Covid-19 untuk membantu warga binaannya.
Kali ini dengan memanfaatkan sampah organik seperti batang pisang yang sudah membusuk, rumput, daun ubi, sekam padi dan EM 4 untuk mengaktifkan bakteri pelarut serta memfermentasikan bahan organik, Koramil 0909-05/Muara Bengkal membuat pupuk kompos cair dan juga kompos kering.
Dikonfirmasi terkait kegiatan tersebut, Danramil 0909-05/Muara Bengkal, Kapten Inf Subarja, yang turun langsung dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa dirinya beserta personel tengah mencoba mengembangkan pupuk organik cair dan padat sebagai salah satu cara penanganan sampah di wilayah binaannya.
"Kegiatan ini juga sejalan dengan program ketahanan pangan yang digalakkan oleh Kodim 0909/Sangatta. Untuk pemanenan pupuk cair itu butuh waktu 17 hari setelah sampah di fermentasi. Namun itu hanya pertama kali saja, kedepannya bisa setiap hari di panen," ujarnya.
Danramil juga menyebutkan, pupuk cair ini cocok digunakan dan bisa menjadi solusi di musim kemarau. Bisa membuat tanah gembur, karena di musim kemarau tanah itu padat.
Selain itu, menurutnya pupuk organik cair ini untuk melengkapi pupuk lain. Pupuk cair merupakan pilihan alternatif masyarakat untuk menyuburkan tanaman apalagi ditengah pandemi yang secara langsung berdampak pada perekonomian warga binaannya yang juga berprofesi sebagai petani.
“Jika ini berhasil akan kami coba memproduksi lebih banyak lagi dan menularkan ilmunya ke masyarakat, sehingga warga dapat memproduksi sendiri untuk keperluan pertaniannya ataupun untuk menambah penghasilan sampingan dengan menjual pupuk cair tersebut. Jadi output kedepannya adalah lingkungan bersih, perekonomian masyarakat juga terbantu," tegasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Imam Hairon |
Editor | : |
Komentar & Reaksi