SUARA INDONESIA

Satpolair Turunkan Bendera Indonesia Lusuh di Kapal Nelayan Probolinggo

Lutfi Hidayat - 06 August 2021 | 11:08 - Dibaca 1.15k kali
TNI/Polri Satpolair Turunkan Bendera Indonesia Lusuh di Kapal Nelayan Probolinggo
Personel Satpolair Polres Probolinggo bersama KPLP Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo ganti Bendera Indonesia yang lusuh di kapal nelayan. Insert: Nelayan terima bantuan sembako. (Foto. Lutfi Hidayat/Suaraindonesia.co.id)

PROBOLINGGO - Secara mendadak belasan petugas Sapolair Polres Probolinggo bersama petugas Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo menurunkan satu persatu bendera merah putih lusuh dan robek di setiap kapal nelayan.

Bendera usang tak layak pakai itu kemudian diganti dengan bendera baru, pemasangannya dilakukan Satpolair bersama nelayan pemilik kapal dengan penuh khidmat.

Tujuannya untuk memberikan edukasi kepada nelayan tentang pentingnya menjaga simbol negara yang merupakan kewajiban setiap warganya.

Kasatpolair Polres Probolinggo, AKP. Slamet Prayitno menyebut momentum jelang HUT Kemerdekaan RI Ke-76 ditargetkan dapat dirasakan warga nelayan dan semakin memantapkan jiwa nasionalisme.

"Momen HUT Kemedekaan RI ini juga harus dirasakan para nelayan, agar jiwa nasionalismenya semakin tertanam kuat," ungkapnya, Jumat (06/08/2021).

Pemasangan Bendera Indonesia kapal nelayan diatur dalam Undang-Undang Pelayaran yang menegaskan sesuatu hal yang wajib dilakukan.

Oleh karena itu, untuk memastikan nelayan mematuhi ketentuan tersebut Satpolair memfasilitasi pemasangan bendera pada kapal nelayan.

"Kami fasilitasi pasang Bendera Indonesia baru, karena ini wajib dan diatur undang-undang," imbuh Slamet.

Usai mengganti bendera merah putih, petugas juga membagikan sembako kepada nelayan terdampak pandemi Covid-19.

Bantuan tersebut untuk meringankan beban ekonomi masyarakat nelayan yang pendapatannya merosot dari penjualan hasil laut.

"Ada sembako juga yang kami bagikan, mereka terdampak selama penerapan PPKM. Kami juga imbau terapkan prokes 5M di lingkungan pelabuhan," tutup Slamet.

Selama pandemi Covid-19 dan penerapan PPKM Darurat, Satpolair dan petugas otoritas pelabuhan setempat terus melakukan razia dan penyekatan jalur laut, untuk mengantiipasi eksodus warga daerah luar Probolinggo yang dapat berpotensi penularan Covid-19.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lutfi Hidayat
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya