NGAWI, Suaraindonesia.co.id - Kantor KPU Ngawi di Jalan Untung Suropati Nomor 48 Kabupaten/Kecamatan Ngawi digeruduk massa, Selasa (17/10/2023). Petugas kepolisian dari Polres Ngawi Satsamapta dan Polwan sebagai tim negosiator berupaya meredam aksi massa, akan tetapi negoisasi itu tidak berhasil.
Pendemo yang tidak terima hasil pleno presiden yang didukungnya kalah justru berbuat anarkis dengan melempar kayu dan air mineral ke arah polisi.
Melihat situasi tidak kondusif, pasukan Dalmas dan mobil water canon diterjunkan. Alhasil, pendemo pun kocar-kacir berlarian, terduga provokator aksi anarkis itu berhasil diamankan.
Aksi tersebut merupakan gelaran simulasi pengamanan kota (Sispamkota) terkait pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Kabupaten Ngawi.
Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono mengungkapkan, gelaran Sispamkota melibatkan TNI, Brimob, Kompi Dalmas, KPU, Bawaslu, dan Polwan.
Adapun tujuan simulasi Sispamkota untuk melihat dan memastikan bahwa personil Polres Ngawi yang sinergi dengan TNI dan stakeholder siap mengawal dan mengamankan rangkaian kegiatan Pemilu 2024.
"Kesiapan Polri bersama TNI dan stakeholder harus benar-benar digeber agar berjalan dengan baik dan sesuai harapan," kata Argowiyono.
Menurut Argowiyono, pelatihan yang digelar di halaman Kepatihan Ngawi tersebut ini melibatkan 600 pasukan personil Polri.
"Seluruhnya ada 800 personil gabungan, 600 dari pasukan Polri. Latihan ini sebagai antisipasi jika pemilu mengalami gangguan kamtibmas," terangnya.
Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko yang turut menyaksikan gladi Sispamkota mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan kegiatan tersebut.
"Ini sebagai bentuk komitmen kita bersama untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif, pemilu 2024 berjalan dengan baik," ujar Dwi Rianto Jatmiko dihadapan awak media. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Ari Hermawan |
| Editor | : Danu Sukendro |
Komentar & Reaksi