SUARA INDONESIA

Wamenaker dan BPJS Ketenagakerjaan Tinjau Pembangunan Smelter Freeport Gresik

Redaksi - 04 April 2024 | 06:04 - Dibaca 716 kali
Advertorial Wamenaker dan BPJS Ketenagakerjaan Tinjau Pembangunan Smelter Freeport Gresik
Wamenaker bersama Kakanwil BPJS Ketenagakerjaan Jatim dan Kakacab Gresik saat tinjau pembangunan Smelter Freeport Gresik. (Foto: BPJS Ketenagakerjaan/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, GRESIK - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur Hadi Purnomo dan Kepala Kantor Cabang (Kakacab) BPJS Ketenagakerjaan Gresik Bunyamin Najmi turut menyertai kunjungan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Ir. Afriansyah Noor ST, M.Si di Pelabuhan Jety PT Freeport Gresik, belum lama ini.

Didampingi Wakil Presiden Direktur PTFI Jenpino Ngabdi, Wamenaker meninjau proses pembangunan Smelter Freeport di kawasan ekonomi khusus Gresik. Wamenaker mendorong para pekerja pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE) Manyar Gresik untuk bekerja secara optimal. 

“Harapannya smelter PTFI bisa berproduksi dengan baik dan menjadi contoh bagi smelter perusahaan lain. Mewujudkan sistem perusahaan yang baik dan sistem manajerial perusahaan yang baik,” ujar Noor.

Menurutnya, smelter PTFI adalah bagian penting dari program hilirisasi yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. "Saat ini kita harus membangun hilirisasi. Dahulu kita hanya mengirimkan barang mentah, saat ini kita bisa mengolahnya di dalam negeri dan memberikan nilai tambah bagi bangsa kita sendiri," jelasnya.

Dia juga menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman untuk menurunkan angka kecelakaan kerja sesuai dengan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Wakil Presiden Direktur PTFI, Jenpino Ngabdi, menyatakan optimisme pembangunan smelter PTFI akan selesai tepat waktu hingga mencapai kapasitas produksi penuh pada Desember 2024.

“Smelter tembaga dengan Design Single Line terbesar di dunia ini memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun,” kata Jenpino, dengan menambahkan keberadaan Smelter PTFI akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur melalui penyerapan tenaga kerja.

Sementara itu, Kakanwil BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur Hadi Purnomo mengaku turut gembira dengan adanya pembangunan Smelter Freeport di kawasan ekonomi khusus Gresik ini, karena sudah pasti akan menyerap banyak tenaga kerja. 

Lebih dari itu Hadi mengingatkan, berdasarkan undang-undang setiap pemberi kerja wajib melindungi pekerjanya dengan jaminan sosial ketenagakerjaan. "Pemberi kerja wajib mendaftarkan semua pekerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan," tandas Hadi. 

"Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya memberi kepastian jaminan sosial atas resiko kerja, tapi juga mampu memberikan rasa tenang dan aman pada pekerja, sehingga produktifitas mereka meningkat," ujar Hadi.

Sedangkan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gresik Bunyamin Najmi menambahkan, pihaknya akan secepatnya mendapatkan data perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam pembangunan Smelter Freeport di kawasan ekonomi khusus Gresik, sekaligus mendorong para pimpinan perusahaan untuk mendaftarkan para pekerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gresik. 

Bunyamin menekankan, karena proyek besar ini berada di wilayah Kabupaten Gresik, untuk perlindungan tenaga kerjanya diharapkan terdaftar di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gresik. "Baik perusahaan konstruksi atau subcont-nya yang nantinya bekerja di area Jiipe kami harap segera daftar di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gresik," katanya. (Adv)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV