PURWOREJO - Indonesia Offroad Federation (IOF) menyalurkan donasi yang selama ini dikumpulkan untuk pengobatan Muhammad Satria Assidiqi, balita yang lahir tanpa memiliki anus tinggal di RT 02 RW 08, Kelurahan Sindurjan, Kecamatan/Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Jumat (21/01/2022).
Donasi tersebut diserahkan langsung oleh Harjanto atau Ki Lurah Offroad bersama perwakilan IOF Kabupaten Purworejo.
Ketua Dewan Pengawas IOF Pusat, Harjanto menyampaikan, bahwa minggu kemarin setelah viralnya pemberitaan terkait balita Muhammad Satria Asidiqi yang lahir tanpa anus tersebut sudah di tindak lanjuti oleh Pemkab Purworejo.
"Alhamdulillh sudah dilakukan operasi dan berhasil sekarang BAB nya sudah normal," ucapnya.
Lebih lanjut, Harjanto mengatakan, untuk meringankan beban Muhammad Satria tersebut dirinya bersama rekan-rekan yang lain berhasil mengumpulkan donasi sebanyak Rp 22.415.000.
"Donasi tadi juga sudah kita serahkan. Maksud dan tujuanya untuk biaya pasca operasi pasti masih membutuhkan untuk biaya kontrol dan lainya," kata Harjanto.
Dirinya berpesan, supaya uang donasi tersebut bisa dipergunakan untuk kebutuhan Mahammad Satria jangan digunakan untuk yang lain.
"Semoga donasi ini bisa bermanfaat dan cukup untuk meringankan dek Satria," beber Harjanto.
Harjanto menambahkan, untuk berbuat baik tersebut tidak harus menunggu, yang penting bertindak dan jangan saling menyalahkan.
"Sek penting tandang ra perlu kondang (yang penting berbuat tidak perlu terkenal) untuk terus berbuat baik," imbuh Harjanto.
Sementara itu, Ftriyani ibu kandung Muhammad Satria Assidiqi mengucapkan terima kasih kepada Ki Lurah Offroad, IOF Pangcab Purworejo, Taft Kebo Mania Purworejo, Rekan Wartawan Purworejo, Rekan Penggiat Sosial dan Off Raider Se-Jawa Cinta.
"Saya ucapkan terima kasih kepada semuanya yang sudah membantu operasi dan donasi untuk anak saya Muhaamad Satria Assidiqi mudah-mudahan berkah dan bermanfaat," singkat Ibu kandung Muhammad Satria.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Agus Sulistya |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi