SUARA INDONESIA - Memperbanyak tanaman hias melalui stek adalah metode yang populer dan efektif untuk mendapatkan lebih banyak tanaman dari satu tanaman induk.
Teknik ini tidak hanya menghemat biaya tetapi juga memungkinkan Anda untuk memperbanyak tanaman favorit Anda. Berikut adalah langkah-langkah untuk memperbanyak tanaman hias melalui stek:
1. Pilih Tanaman Induk yang Sehat
Langkah pertama adalah memilih tanaman induk yang sehat dan bebas dari hama atau penyakit. Pastikan tanaman induk dalam kondisi baik untuk menghasilkan stek yang berkualitas.
2. Potong Stek dengan Hati-hati
Gunakan gunting atau pisau yang tajam dan bersih untuk memotong stek dari tanaman induk. Pilih bagian batang yang sehat dan memiliki beberapa daun. Potong stek dengan panjang sekitar 10-15 cm dan pastikan ada beberapa daun di bagian atas.
3. Siapkan Media Tanam
Gunakan media tanam yang ringan dan memiliki drainase yang baik, seperti campuran tanah dan perlit atau vermikulit. Media ini akan membantu stek mengembangkan akar dengan lebih baik.
4. Tanam Stek dengan Benar
Tanam stek ke dalam media tanam dengan menanam bagian bawah stek sekitar 2-5 cm ke dalam tanah. Pastikan stek berdiri tegak dan tidak terlalu rapat dengan stek lainnya.
5. Jaga Kelembapan dan Cahaya
Siram stek dengan lembut untuk menjaga kelembapan media tanam. Letakkan pot di tempat yang mendapatkan cahaya tidak langsung dan jaga agar kelembapan tetap stabil. Penutup plastik atau botol dapat membantu menjaga kelembapan.
6. Periksa Pertumbuhan Akar
Setelah beberapa minggu, periksa perkembangan akar dengan hati-hati. Anda dapat menarik stek sedikit dari media tanam untuk memeriksa apakah akar sudah mulai tumbuh. Setelah akar cukup panjang, Anda dapat memindahkan stek ke pot yang lebih besar.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat memperbanyak tanaman hias Anda dengan mudah dan efektif. Teknik stek adalah cara yang praktis untuk mengembangkan koleksi tanaman hias Anda tanpa harus membeli tanaman baru.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Yuni Amalia |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi