SUARA INDONESIA, JOMBANG- Meski peringatan Idul Adha kurang sepekan lagi, namun puluhan ekor sapi dan domba untuk kurban yang dipelihara Kelompok Ternak Lembu Sejahtera di Desa Tanggungan, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sudah habis terjual karena banyaknya pesanan.
Rupanya, kelompok ternak itu kebanjiran order lantaran adanya servis gratis mulai dari perawatan kesehatan hingga pengiriman se-Jawa Timur.
Pembina Kelompok Ternak Lembu Sejahtera Ahmad Dymiati mengatakan, kelompok ternak ini merawat dan membesarkan 70 ekor sapi dan 80 ekor kambing, serta domba.
"Setiap kelompok peternak masing-masing merawat dua ekor sapi, sementara untuk kambing antara lima hingga 10 ekor hasil bantuan pemerintah maupun titipan pemodal warga setempat," terangnya, Selasa (11/6/2024.
Dymiati menjelaskan, meski sapi kambing dan domba ini merupakan bentuk kerjasama peternak dan pemilik modal, tapi hewan ternak hasilnya akan dibagi ketika sudah terjual.
"Sehingga kerja ini memberikan lapangan pekerjaan maupun pemberdayaan kepada masyarakat untuk memperbaiki ekonominya," ungkapnya.
Menurutnya, sebanyak 70 ekor sapi dan 80 ekor kambing serta domba ini, sudah terjual semua, kecuali yang berukuran kecil. Larisnya hewan kurban itu disebabkan adanya pemasaran yang bagus.
"Selain itu, peternak juga memberikan perawatan kesehatan mulai dari kebersihan hewan dan pengontrolan berat badan, hingga pengiriman se Jawa Timur secara gratis," paparnya.
Dymiati menambahkan, untuk hewan yang sudah dibeli oleh konsumen tidak ada biaya tambahan meski Idul Adha masih sepekan lagi. Karena bagian paket dari perawatan hewan ternak.
"Untuk harga bermacam-macam. Dan yang paling laris untuk sapi di berat mulai 400 kilogram sampai 600 kilogram. Bobot segitu paling dicari oleh konsumen sekarang ini," pungkasnya.
Sementara itu, ditemui saat pemeriksaan kesehatan hewan ternak, drh Dhita Pratiwi mengatakan, Dinas Peternakan Kabupaten Jombang jelang Idul Adha melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan keliling. Baik kambing, domba maupun sapi yang akan dijadikan hewan kurban.
"Meliputi pemeriksaan secara umum maupun secara fisik. Baik dari poelnya gigi hewan ternak, apa benar-benar sudah memenuhi syariat Islam untuk kurban atau belum," terangnya.
Dhita menambahkan, untuk syarat hewan kurban giginya sudah tanggal apa belum, kemudian pemeriksaan fisik mulai bentuk badan hingga pemeriksaan ada bekas luka atau tidak, serta ada cacat atau tidak .
"Termasuk riwayat vaksinasi PMK. Apakah sudah divaksin apa belum. Karena harus menjamin hewan untuk kurban itu benar-benar yang siap potong, serta ada jaminan aman sehat, utuh dan halal," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi