Mojokerto - Prof Dr KH Asep Syaifudin Chalim MA membuka International Conference on Research and community service tahun (ICORcs) 2022, Sabtu (25/6/2022). Event internasional ini diprakarsai Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (LPPM) Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC).
Dalam sambutan, Kiai Asep menerangkan persiapan ICORcs 2022 sangat mepet. Dalam H-8, panitia masih kesulitan mendatangkan narasumber dari luar negeri. Beruntung kiai Asep memiliki jaringan di Mesir.
" H-8, narasumber masih berasal dari dalam negeri. Alhamdulillah, kami ada kenalan di Mesir dan perwakilan dari Yaman, Mesir dan Sudan sudah berada di tengah-tengah kita," ungkap Kiai Asep di depan podium.
Bukan alasan, kebanyakan Narasumber dari luar negeri terkendala Visa dan transport. Kedepan, penyelenggaraan ICORcs akan persiapkan lebih baik lagi.
"Kami berharap, ICORcs ini akan kami selenggarakan setahun 2 kali dan lebih sempurna lagi," tuturnya.
ICORcs 2022 mengusung tema "Strengthening Islamic Humanism in The context of Civil Society". Visi besar ini diharapkan menghasilkan berbagai pemikiran yang solutif dan inovatif terkait dengan peran aktif dalam rangka memberikan sumbangsih pemikiran humanisme.
IKHAC selalu disiplin meluluskan mahasiswanya, baik mahasiswa S2 maupun mahasiswa S3. Adanya ICORcs ini akan membantu mahasiswa dalam penulisan Jurnal. Kegiatan ini juga untuk membantu peningkatan akreditasi mahasiswa.
"Kami tidak akan menumpuk-numpuk mahasiswa. Yang S2 harus lulus 2 tahun dan yang S3 harus lulus 3 tahun. Kami juga membantu mahasiswa membimbing penulisan jurnal," terangnya.
Hadir dalam pembukaan tersebut, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, prof Nasdar Hilmy Rektor (UINSA) Surabaya, Prof. Mufidah (UIN) Malang.
Presenter Dunia diantaranya, syech Prof. Hisyam Quraisah (Rektor Zaitunah Tunisia), Syech Zakaria Marzuq (Imam Al-Azhar Mesir), Dr.toha Ali Muhammad (Universitas Al-Azhar Mesir), Prof.Ednan Aslan (universitas of Vienna Austria).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mohamad Alawi |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi