SUARA INDONESIA

Dinsos Jombang Hadirkan Empat Produk Unggulan UKM Binaan Stakeholder di GPIJ

Gono Dwi Santoso - 16 October 2024 | 21:10 - Dibaca 362 kali
Advertorial Dinsos Jombang Hadirkan Empat Produk Unggulan UKM Binaan Stakeholder di GPIJ
Kepala Dinas Sosial Jombang Hari Purnomo saat menunjukkan salah satu produk unggulan UKM binaan stakeholder di GPIJ. (Foto: Gono/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, JOMBANG - Dinas Sosial Kabupaten Jombang turut serta meramaikan Gelar Potensi Investasi Jombang (GPIJ) Jombang Fest 2024 dalam rangka peringatan Hari Jadi Pemkab Jombang ke-114, Rabu (16/10/2024). 

Dalam acara yang digelar tiga hari mulai tanggal 14-16 Oktober 2024 di Alun-alun Jombang, Dinas Sosial menghadirkan beragam produk unggulan binaan UKM Stakeholder yang dipamerkan di stan.

Kepala Dinas Sosial Jombang Hari Purnomo mengatakan, ada empat produk unggulan yang dipamerkan yakni minuman jus jambu merah dari TKSK Kecamatan Bandarkedungmulyo, minuman jagung dari Karangtaruna Kecamatan Kesamben dan minuman jamu dari Panti Asuhan Al-Ikhlas Kecamatan Mojoagung.

Selain itu batik tulis dari kelompok usaha Bersama Desa Kudubanjar, Kecamatan Kudu. "Dengan mengikutkan produk-produk UKM binaan stakeholder dari Dinsos jombang, diharapkan bisa membantu para pelaku umkm memasarkan produknya sekaligus mengenalkan produknya ke masyarakat dan memperluas jaringan konsumennya," ujar Hari.

"Produk-produk unggulan ini nantinya juga diharapkan bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas," imbuhnya.

Salah satu pelaku UKM Mohamad Irfan taufiq asal Kecamatan Kesamben saat ditemui mengaku produk miliknya yakni minuman sari jagung sudah berjalan dua tahun.

"Pada momen ini, kami ingin menciptakan peluang usaha kepada masyarakat dan produk minuman jagung ini supaya lebih di kenal masyarakat," katanya.

Rahayu perajin sentra batik asal Kecamatan Kudubanjar mengatakan pada gelaran GPIJ tersebut, dirinya memamerkan batik yang bermotif kearifan lokal Jawa Timur, salah satunya ada di Jombang mulai candi ngrimbi, tari remo boletan, kolam segaran dan candi surowono.

"Saya tertarik membuat motif batik ini karena segmen yang disasar lebih luas, ada berbagai macam motif dan yang diminati saat pemeran ini seperti batik candi rimbi dan tari remo boletan," ujarnya.

"Untuk harga sendiri bervariatif, tergantung kerumitan pembuatannya,” lanjut Rahayu.

Sementara Samsudin, pelaku UKM asal Kecamatan Bandarkedungmulyo dalam kesempatan itu, memamerkan produk jus jambu merah buatan TKSK Kecamatan Bandarkedungmulyo. 

"Kebetulan ada kebun di rumah, kita tanami jambu biji merah. Awalnya dijual buahnya karena banyak yang matang. Kemudian kita olah menjadi jus jambu merah lalu kita jual," ungkapnya.

Ia mengaku hasil dari penjualan tersebut untuk menambah pendapatan keluarga. "Jus jambu merah ini yang 250 ml harganya cuma Rp 3 ribu dan yang 500 ml Rp 5 ribu," tuturnya.

"Alhamdulillah dalam sehari bisa laku sampai 100 botol. Semoga setelah mengikuti acara ini, jus jambu merah buatan saya ini banyak diminati,” pungkas Samsudin. (Adv)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya