SUARA INDONESIA - Prof. Dr. H. Ali Masykur Musa, M.Si., M.Hum., atau yang akrab disapa Cak Ali, adalah salah satu tokoh nasional yang memiliki peran penting dalam dunia politik dan keagamaan di Indonesia.
Lahir pada 12 September 1962 di Tulungagung, Jawa Timur, ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga religius, anak keempat dari pasangan KH. Musa Asy’ari dan Hj. Muthmainnah.
Cak Ali dikenal luas berkat kiprahnya di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dan sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) pada periode 2012 – 2017.
Ali Masykur Musa memulai kariernya sebagai dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember sejak tahun 1987 hingga 1999.
Dengan latar belakang akademis yang kuat, ia menyandang gelar Magister Ilmu Sosial (M.Si.) dan Magister Humaniora (M.Hum.), serta menyelesaikan program doktoralnya dengan fokus pada ilmu politik.
Kiprahnya sebagai dosen memberikan fondasi yang kuat bagi perjalanannya di dunia politik dan organisasi.
Cak Ali terjun ke dunia politik melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang didirikan oleh tokoh besar NU, Gus Dur.
Pada pemilihan umum 1999, ia berhasil terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan kembali dipercaya oleh rakyat pada periode kedua 2004 – 2009.
Di DPR, Cak Ali aktif dalam berbagai komisi strategis, seperti Komisi IX yang membawahi bidang perencanaan pembangunan dan BUMN, serta Komisi XI yang mengurus perbankan dan lembaga keuangan.
Selain itu, Cak Ali juga pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB DPR RI dan terlibat aktif dalam Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) serta berbagai badan legislatif lainnya.
Pada tahun 2008, ia terpilih secara aklamasi sebagai Ketua PKB versi Gus Dur pada Muktamar Luar Biasa (MLB) di Parung, Bogor.
Kepemimpinannya di PKB dan posisinya di parlemen menunjukkan kepiawaian Cak Ali dalam dunia politik Indonesia.
Setelah mengakhiri masa jabatannya di DPR, Ali Masykur Musa terpilih menjadi anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI pada tahun 2009 hingga 2014.
Di lembaga ini, Cak Ali berperan penting dalam mengawasi penggunaan anggaran negara dan menjaga transparansi keuangan pemerintah.
Dedikasinya di BPK menjadikannya salah satu tokoh yang dihormati dalam upaya memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
Sebagai seorang tokoh Nahdlatul Ulama, Cak Ali juga aktif di organisasi keagamaan. Pada tahun 2012, ia terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU).
Di bawah kepemimpinannya, ISNU berkembang menjadi wadah intelektual yang mengusung nilai-nilai keislaman moderat dan kebangsaan.
Ali Masykur Musa dikenal karena pandangannya yang inklusif dan berusaha untuk mengintegrasikan nilai-nilai moral Islam dalam kehidupan sosial dan politik.
Cak Ali juga seorang penulis yang produktif. Beberapa karyanya antara lain "Menjadi Kaum Muda" (1996), "Sistem Pemilu:Proporsional Terbuka Setengah Hati" (2004), dan "Pemikiran dan Sikap Politik Gus Dur" (2010).
Buku-buku tersebut mencerminkan pemikirannya yang tajam tentang politik, pendidikan, dan keagamaan di Indonesia.
Melalui karyanya, Cak Ali menyampaikan gagasan-gagasannya tentang demokrasi, nasionalisme, serta moralitas politik.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aditya Mulawarman |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi