SUARA INDONESIA, JEMBER – Seorang pekerja migran asal Kabupaten Jember, Jawa Timur, dilaporkan meninggal di Malaysia. Perempuan bernama Sima Ningsih asal Dusun Ampo, Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi tersebut, mengembuskan napas terakhirnya di sebuah rumah sakit di negeri jiran akibat komplikasi penyakit.
“Kami mendapat kabar kakak meninggal itu pada Kamis (25 Januari), sekitar pukul lima sore. Kami sempat bingung karena tidak tahu bagaimana cara memulangkan jenazah,” kata Abdul Rohim, adik mendiang Sima Ningsih, Jumat (26/01/2024).
Setelah menerima kabar duka, Rohim menuturkan, pihak keluarga segera melapor ke pemerintah desa setempat. Laporan ini kemudian diteruskan ke Seksi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Sukorambi dan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Jember, serta Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia (Kawan PMI) Jember.
“Almarhumah kakak saya ini menikah dengan orang NTB (Nusa Tenggara Barat). Suaminya juga bekerja di Malaysia. Jadi saat meninggal, suaminya ada di sana menemani kakak saya di rumah sakit. Namun, dari pihak keluarga meminta jenazah dimakamkan di sini,” tutur Rohim.
Menurut Rohim, mendiang kakaknya telah 20 tahun bekerja di Malaysia. Pertama berangkat sekitar 2004 lalu melalui jalur prosedural. Pada 2016 sempat kembali ke kampung halaman di Dukuhmencek, namun tak berselang lama berangkat lagi ke negeri jiran karena ingin membangun rumah. Proses pemberangkatan yang kedua ini, melalui jalur nonprosedural.
“Berangkat yang kedua saat anaknya masih TK dan sekarang sudah kelas 5 SD. Almarhumah memiliki dua anak. Satu tinggal di Dukuhmencek, satu lagi tinggal bersama keluarga ayahnya di NTB,” ungkapnya.
Rohim mengaku bersyukur, di tengah kebingungan pemulangan jenazah itu, relawan dari Kawan PMI Jember, petugas Disnaker Jember dan Kecamatan Sukorambi, datang ke rumahnya untuk membantu proses pemulangan jenazah. Karena proses pemberangkatan melalui jalur nonprosedural, maka pihak keluarga harus mengurus beberapa persyaratan administrasi untuk pemulangan tersebut.
“Alhamdulillah, prosesnya dibantu oleh relawan dan petugas dari dinas dan kecamatan. Semoga jenazah kakak saya bisa segera dibawa pulang dan dimakamkan di kampung sini,” harapnya.
Di rumah keluarga Dusun Ampo, tampak sejumlah relawan Kawan PMI dan petugas Disnaker Jember berada di lokasi. Bahkan, Camat Sukorambi Asrah Joyo Widono, juga terlihat di rumah duka. Selain melakukan klarifikasi, mereka juga membantu fasilitasi proses pemulangan jenazah.
“Kami juga telah berkoordinasi dengan ketua paguyuban warga Indonesia di Malaysia yang membantu proses pengurusan jenazah di rumah sakit. Setelah urusan di kepolisian dan kedutaan di Malaysia selesai, insyaallah jenazah bisa segera dipulangkan,” ungkap Chendra Hera Lesta, Ketua Kawan PMI Jember.
Di sisi lain, pihaknya juga berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Timur, serta Disnaker Jember. Selanjutnya, pihak BP3MI yang akan menjalin komunikasi dengan kedutaan di Malaysia untuk proses pemulangan jenazah.
“Kami intensif melaporkan perkembangan pengurusan pemulangan jenazah ke BP3MI Jawa Timur. Terutama syarat-syarat administrasi yang diperlukan. Baik dari keluarga maupun dari pemerintah desa hingga daerah,” jelasnya.
Jika semua proses pengurusan lancar, Chendra menuturkan, jenazah akan tiba di tanah air antara tiga hingga empat hari sejak dokumen dinyatakan lengkap. Jenazah akan diterbangkan dari negara asal penempatan ke Bandara Juanda Surabaya. Kemudian, dibawa ambulans BP3MI Jawa Timur menuju rumah duka.
“Semoga tidak ada kendala. Sehingga proses pemulangan jenazah berjalan lancar dan cepat sampai di rumah duka untuk dikebumikan,” pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Tamara Festiyanti |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi