SUARA INDONESIA, SAMPANG - Petani di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, terancam kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi pada masa tanam tahun ini. Sebab, kuota pupuk di kabupaten setempat berkurang hingga 50 persen dari tahun sebelumnya.
Kondisi ini hampir merata dirasakan petani. Salah satunya adalah yang tinggal di Kecamatan Sreseh. Jika pada 2023 jatah pupuk jenis Urea sebanyak 974.250 ton dan jenis NPK sebanyak 744.327 ton, tahun ini berkurang separuhnya. Untuk pupuk jenis Urea menjadi 520.746 ton dan jenis NPK 420.055 ton.
Kepala Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sreseh Parmuji menyampaikan, pengurangan jatah pupuk subsidi itu merata se-Indonesia, bukan di Sreseh saja.
"Di kecamatan-kecamatan (lain) di Kabupaten Sampang banyak mengalami penurunan," jelasnya, Selasa (30/01/2024).
Terkait pengurangan jatah pupuk bersubsidi itu, pihaknya mengaku belum bisa membantu petani secara maksimal.
Namun ia berharap, petani bisa menggunakan pupuk secara baik dan merata di lahannya. "Untuk penambahan pupuk, kami menunggu informasi dari dinas terkait. Sementara ini, informasinya ada penambahan (kuota) pupuk dari presiden," terangnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Hoirur Rosikin |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi