SUARA INDONESIA

Petani di Jombang Mengeluh, Harga Jual Gabah Meningkat tapi Hasil Panen Menurun

Gono Dwi Santoso - 26 February 2024 | 14:02 - Dibaca 966 kali
News Petani di Jombang Mengeluh, Harga Jual Gabah Meningkat tapi Hasil Panen Menurun
Proses panen padi di sawah di Desa Kalangsemanding, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (26/02/2024). (Foto: Gono Dwi Santoso/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, JOMBANG- Petani di Dusun Bogorejo, Desa Kalangsemanding, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengeluh hasil sawah mereka menurun di masa panen tahun ini. Padahal, harga jual gabah kering sawah cukup bagus, mencapai Rp 7.400 per kilogram.

Ketua Kelompok Tani (Poktan) Bogorejo, Desa Kalangsemanding, Subagio mengatakan, harga gabah pada panen padi perdana tahun ini harganya cukup bagus, meski mulai berangsur menurun.

"Kemarin harga gabah kering sawah kisaran Rp 7.800, sekarang turun di kisaran Rp 7.300-Rp 7.400 per kilogram. Meski harga bagus, tapi produksi petani menurun karena ada serangan hama burung pipit dan sekarang ada serangan hama wereng," terangnya saat ditemui di areal persawahan dusun setempat, Senin (26/2/2024).

Sugianto mengungkapkan, panen tahun ini, petani di Desa Kalangsemanding hasilnya menurun drastis, beda dari tahun-tahun sebelumnya.

"Karena faktor cuaca, juga karena serangan hama di sawah. Jika biasanya per 100 meter persegi panen satu ton, sekarang hanya mencapai lima kwintal," ungkapnya.

Sugianto berharap, pemerintah tidak melakukan impor beras dulu biar harga gabah di petani tidak sampai turun. Sebab, kata dia, kalau pemerintah buka keran impor beras, maka harga gabah di petani bisa hancur.

"Kasihan petani, karena biaya yang dikeluarkan cukup banyak. Ongkos produksi mahal, ditambah pupuk subsidi yang sulit didapatkan. Kami berharap, pemerintah jangan impor beras," pungkasnya.(*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV