SUARA INDONESIA

Nestapa Anak Autis di Banyuwangi, Terbaring Lemas di Samping Ibunya yang Meninggal

Muhammad Nurul Yaqin - 24 March 2024 | 19:03 - Dibaca 432 kali
News Nestapa Anak Autis di Banyuwangi, Terbaring Lemas di Samping Ibunya yang Meninggal
Ilustrasi jenazah. (Foto: Pixabay).

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI - Sebuah tragedi mengguncang hati terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur, ketika seorang anak autis ditemukan terbaring lemas di samping ibunya yang telah meninggal dunia. 

Menurut keterangan polisi, saat ditemukan kondisi ibu telah membusuk. Korban adalah SK (60) ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Jalan Raung, Kelurahan Singoturunan, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, Minggu (24/3/2024).

“Sementara sang anak dalam keadaan lemas terbaring di samping tubuh ibunya yang sudah tak bernyawa. Anak langsung dibawa ke rumah sakit untuk perawatan medis,” kata Kapolsek Banyuwangi, AKP Kusmin.

Kusmin menyampaikan, SK tinggal di rumah kontrakannya di RT/RW 04/03 bersama seorang anak angkatnya DA (29). DA diketahui mengidap autisme.

Selama ini, SK bekerja sebagai pedagang empon-empon di Pasar Banyuwangi. Salah seorang kenalannya merasa curiga SK tak menampakkan diri di pasar selama sekitar 4-5 hari.

Kenalan tersebut akhirnya mendatangi rumah kontrakan SK pada Minggu. Ia curiga sebab rumah tersebut tertutup rapat dan aroma busuk tercium.

Kecurigaan itu langsung dilaporkan ke Ketua RT setempat. Selanjutnya, warga sekitar bersama-sama membuka rumah tersebut secara paksa dari luar.

Saat pintu belakang rumah berhasil dibuka, warga masih harus mendobrak pintu kamar korban yang kondisinya juga terkunci. Setelahnya, baru diketahui bahwa SK telah meninggal.

Posisinya berbaring di atas kasur. Kulitnya mengelupas dan belatung telah memenuhi sebagian tubuhnya. Sementara sang anak juga berbaring di kasur yang sama. Di dekat ibunya, ia menangis.

Meninggalnya SK kemudian dilaporkan ke Polsek Banyuwangi. Informasi itu pun diteruskan ke petugas kesehatan agar korban dapat dievakuasi.

Proses evakuasi berjalan dua kali. Anak korban dievakuasi pertama kali. Kondisinya sudah lemas dan kurus. Ia diangkut ke ambulans untuk dibawa ke rumah sakit.

“Setelahnya, petugas kesehatan mengevakuasi jenazah sang ibu. Jenazah diurus di rumah sakit. Proses pemakaman menunggu keputusan keluarga,” kata Kusmin.

Kusmin menyebut, alamat korban berdasarkan kartu identitas adalah warga setempat. Namun, alamat yang tertera berada di jalan lain.

“Korban tak memiliki keluarga dekat yang tinggal di sekitar lokasi,” bebernya.

Pihaknya memprakirakan, korban telah meninggal lebih dari empat hari sebelum ditemukan. Menurut keterangan warga, korban tak memiliki riwayat penyakit yang membahayakan.

"Kepada warga sempat mengeluh migran dan ada yang bilang juga punya riwayat sakit lambung. Masih akan kami cek," ucapnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV