SUARA INDONESIA

Dinas Lingkungan Hidup Banjarnegara Lakukan Uji laboratorium, Sungai Kali Sapi Dinyatakan Tercemar Ringan

Iwan Setiawan - 12 June 2024 | 10:06 - Dibaca 3.32k kali
News Dinas Lingkungan Hidup Banjarnegara Lakukan Uji laboratorium, Sungai Kali Sapi Dinyatakan Tercemar Ringan
Kondisi sungai Kali Sapi di Banjarnegara terlihat memutih seperti susu. (Foto: Dok. Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, BANJARNEGARA- Adanya aktivitas pencucian pasir putih di sejumlah titik di Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara yang berimbas pada tercemarnya aliran sungai Kali Sapi, mendorong Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (DPKPLH) melakukan uji laboratorium pada 7 Juni 2024 lalu.

PLT Kepala DPKPLH Kabupaten Banjarnegara, Tulus Sugiharto melalui surat tertulisnya mengatakan, berdasarkan uji laboratorium terbaru ditemukan bahwa parameter oksigen terlarut (DO) di dua lokasi pengambilan sampel berada di atas ambang batas yang ditetapkan.

Baku mutu air yang ditetapkan adalah 4, di Desa Petir analisis menunjukkan nilai DO mencapai 9,15. Sedangkan di Desa Kaliajir, Kecamatan Purwanegara nilai DO sebesar 8,53 dari mutu air yang sama.

"Dari hasil uji laboratorium tersebut maka disimpulkan bahwa sungai Kali Sapi mengalami pencemaran ringan," katanya, Rabu (12/6/2024).

Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada para pelaku usaha pencucian pasir agar memperbaiki sistem kerjanya dengan tidak membuang limbah air pencucian pasir langsung ke sungai untuk mengurangi dampak pencemaran.

"Semua pihak harus bekerja sama untuk menjaga bersama kualitas air demi keberlangsungan ekosistem di sekitarnya, karena air adalah sumber kehidupan. Menjadi kewajiban kita semua menjaga agar air tetap bersih dan sehat," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya puluhan warga melaksanakan audiensi  ke Forkopimcam Purwanegara terkait keruhnya air di sungai Kali Sapi akibat aktivitas pencucian pasir di wilayahnya.

Dalam audiensi itu, warga hanya menginginkan air di sungai Kali Sapi jernih seperti sedia kala, karena air di sungai tersebut digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.

"Kalau tidak mengadu ke pemerintah mau mengadu kemana lagi, kami tidak bisa bertahan, karena air di sungai Kali Sapi sudah diandalkan warga untuk kebutuhan sehari-hari," kata Sasongko salah satu warga.

Ditambahkan warga, jika pihaknya sudah berkali-kali mengadukan masalah ini namun belum pernah ada tindakan nyata dari pemerintah maupun dinas terkait.

"Pernah sekali mengadu melalui media sosial, bukan solusi  yang didapat tetapi kami malah ditekan orang yang tidak dikenal melalui telepon," kata salah satu warga.(*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Iwan Setiawan
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV