SUARA INDONESIA

Disabilitas Asal Bondowoso Pamer Skill di Jatim Fair 2021 dengan Disiplin Prokes

Bahrullah - 09 October 2021 | 19:10
Peristiwa Daerah Disabilitas Asal Bondowoso Pamer Skill di Jatim Fair 2021 dengan Disiplin Prokes
Siti Rohmatillah atau Rahma (25) penyandang tuna daksa saat bertemu dengan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur (Foto Istimewa)

BONDOWOSO - Disabilitas warga asal Kabupaten Bondowoso melakukan pamer kemampuan atau skill di event Jawa Timur Fair 2021 dengan tidak lupa menerapkan disiplin protokol kesehatan (Prokses) Covid-19.

Siti Rohmatillah atau Rahma (25), penyandang tuna daksa asal Dusun Kramat, Desa Jetis RT. 01/RW. 01, Kecamatan Curahdami menggunakan masker menunjukkan kemampuan membatik di hadapan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Acara itu merupakan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur yang digelar di Grand City Exhibition Surabaya, sejak 8-12 Oktober 2021. Acara tersebut juga menerapkan protokol kesehatan. Seperti wajib mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan sebelum masuk ke tempat acara, Sabtu (9/10/2021).

Tampak, Bupati Bondowoso Drs. KH Salwa Arifin juga mendampingi keduanya dalam acara tersebut dengan kepatuhan menerapkan protokol kesehatan dengan mengenakan masker.

Pj. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bondowoso, Anisatul Hamidah menjelaskan, keterbatasan itu Siti Rohmatillah ahli dalam mendesain batik.

" Makanya kemarin itu kemudian mendapatkan apresiasi untuk hadir di Grahadi dan mendapatkan motivasi dari beliau Ibu Gubernur, " katanya saat dihubungi RRI, Sabtu (09/10/2021).

Anis menguraikan, Pemerintah Kabupaten Bondowoso berkomitmen untuk menemukan Rahma. Karena di Bondowoso cukup banyak penyandang disabilitas dan eks psikotis yang perlu diberdayakan.

" Kami akan terus mendorong, tidak hanya dua orang ini," lanjutnya.

Disebutkan bahwa pemerintah harus hadir untuk memberikan solusi dalam hal pemberdayaan, karena tidak semua disabilitas di Bondowoso seperti Rahma. Artinya Dinsos akan memilah kategori disabilitas berat, sedang dan ringan. 

" Kalau disabilitas berat tentu mereka yang memang tidak bisa melakukan aktivitas produktif, dan mereka itu harus mendapatkan perhatian dari pemerintah," bebernya.

Setelah di Surabaya, rencananya Rahma juga diminta tampil oleh Pemprov Jatim melalui Biro Perekonomian di kota Solo dalam kegiatan yang sama pada 15 Oktober mendatang.

"Langkah tersebut merupakan bentuk komitmen dan apresiasi pemerintah terhadap keduanya dalam meningkatkan kompetensi kerajinan batik," tutupnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya