SUARA INDONESIA, RIAU - Dewan Perwakilan Distrik (DPD) Tanjungpinang menggelar acara nonton bareng dan diskusi film "Soe Hok Gie" untuk mengenang peristiwa kematian aktivis mahasiswa tersebut, Senin (16/12/2024).
Acara tersebut bertujuan untuk mengajak generasi muda merefleksikan nilai-nilai perjuangan dan pemikiran kritis Soe Hok Gie yang relevan hingga saat ini.
Soe Hok Gie, seorang aktivis mahasiswa dan penulis yang kritis terhadap pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru, meninggal di Gunung Semeru pada tanggal 16 Desember 1969. Kematiannya yang tragis, menjadi simbol perjuangan mahasiswa Indonesia dalam memperjuangkan demokrasi dan keadilan sosial.
Film "Soe Hok Gie" yang disutradarai oleh Riri Riza, menggambarkan perjalanan hidup dan pemikiran Soe Hok Gie. Film ini menjadi medium yang efektif untuk memperkenalkan sosok Soe Hok Gie kepada generasi muda.
Acara nonton bareng dan diskusi ini dihadiri Oleh Rian Fahardi selaku Founder Dewan Perwakilan Distrik dan juga dihadiri oleh sejumlah mahasiswa, organisasi mahasiswa, dan komunitas.
Ketua DPD Tanjungpinang Okta Alamsyah mengatakan, Nobar film ini bukan hanya sekedar hiburan, namun sebagai momentum untuk merefleksikan kembali sejarah Perjuangan Di Masa Orde baru dan orde lama dan Gerakan Mahasiswa pada masa itu.
"Acara ini diharapkan dapat menginspirasi para generasi muda untuk terus memperjuangkan nilai-nilai demokrasi dan keadilan sosial. Semangat kritis dan idealisme Soe Hok Gie diharapkan dapat menjadi teladan bagi generasi penerus bangsa," ujar Okta.
"Dengan adanya DPD di tiap daerah, saya berharap ini bisa menjadi penghubung Ke teman" yang berada di daerah mana pun untuk menyuarakan Kebeneran, Indonesia tidak bercahaya karna obor dikota, tetapi akan bercahaya Karena lilin-lilin di desa," imbuhnya.
Acara tersebut juga diramaikan dengan permainan atau games seputar kehidupan Soe Hoek Gie dan diakhiri dengan Pembagian hadiah berupa buku Gie edisi Cover 2024 dan Kaos Gie. Kemudian sesi foto bersama. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Redaksi |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi