SUARA INDONESIA, BANYUWANGI – Kebun Kalitelepak, yang dikelola PT Perkebunan Nusantara I Regional 5, mencatat peningkatan produksi tebu sebesar 31 persen pada 2024. Dari lahan seluas 5.896,5 hektare di Glenmore, produksi tahun ini mencapai 429.445 ton, melampaui capaian 2023 sebesar 321.729 ton.
Lonjakan produktivitas ini juga terlihat pada hasil rata-rata panen, yang meningkat dari 55 ton per hektare menjadi 72 ton per hektare. Manajer Kebun Kalitelepak, Khubul Wathoni Ahsani Taqwin, menyebut keberhasilan ini berkat pengelolaan berbasis teknologi dan kolaborasi tim.
“Kami menerapkan inovasi di setiap tahapan produksi, dari pengolahan lahan, pemilihan bibit unggul, hingga pemanfaatan teknologi modern,” kata Khubul, Selasa (19/11/2024).
Keberhasilan ini mendukung program Swasembada Gula Nasional 2028, yang menargetkan Indonesia tidak lagi bergantung pada impor gula. Kebun Kalitelepak diproyeksikan menjadi salah satu penggerak utama dalam mencapai misi tersebut.
Pada 2025, kebun ini menargetkan peningkatan lebih lanjut, dengan produksi 483.513 ton tebu dan produktivitas rata-rata 82 ton per hektare. Peningkatan ini, menurut Khubul, merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mendukung kemandirian pangan nasional.
“Setiap tahun adalah tantangan baru. Kami akan terus meningkatkan standar untuk mencapai target yang lebih tinggi,” tegasnya.
Dengan pendekatan teknologi dan strategi pengelolaan yang efektif, Kebun Kalitelepak kini menjadi salah satu kebun tebu paling produktif di Indonesia, sekaligus harapan baru bagi sektor gula nasional. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Dona Pramudya |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi