SUARA INDONESIA, SUMENEP- Hadirnya Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) PT. MGA Utama Energi, menuai respons negatif dari masyarakat di Desa Sepanjang, Sapeken, Sumenep, Jawa Timur.
Pasalnya, perusahaan tersebut dinilai sama sekali tidak membawa dampak positif bagi warga setempat. Terlebih tidak ada sosialisasi dari pihak terkait mengenai operasi migas.
Tak hanya itu, belakangan juga terungkap bahwa PT MGA Utama Energi rupanya masih memiliki tunggakan hutang kepada salah satu badan usaha di Desa Sepanjang, Sapeken Sumenep.
Salah seorang warga Pulau Sepanjang Herman mengatakan, dalam catatan, hutang PT MGA Utama Energi mencapai hingga puluhan juta dan hingga saat ini masih belum dibayar.
"Selain tidak melaksanakan sosialisasi kepada Masyarakat Sepanjang, MGA juga masih punya hutang kepada Badan Usaha yang belum dibayar hingga saat ini," kata Herman.
Menurutnya, hutang tersebut sudah kerap kali ditagih. Akan tetapi manajemen MGA Utama Energi mengaku masih belum memiliki anggaran untuk melunasinya.
Perusahaan tersebut, kata Herman mengaku, jangankan anggaran untuk membayar hutang, bahkan gaji karyawannya pun masih banyak yang belum dibayar.
Akan tetapi ia mengatakan, hal tersebut bukan urusannya. Dirinya menegaskan, harusnya, PT MGA Utama memikirkan nasib masyarakat yang juga membutuhkan uang mereka untuk menghidupi keluarga.
"Sudah sering kami tagih, namun jawabannya masih belum ada anggaran, bahkan karyawan saja banyak tidak digaji. Lantas bagaimana dengan uang masyarakat yang menghidupi keluarganya," ujarnya.
Sementara itu, saat dihubungi oleh sejumlah media, Humas MGA Utama Energi Abdul Mahmud masih belum memberikan respons apapun. Upaya konfirmasi yang dilakukan belum mendapatkan tanggapan. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi