BANYUWANGI - Pandemi Corona (Covid-19) tidak mempengaruhi angka kehamilan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Dinas Kesehatan Banyuwangi mencatat ada penurunan angka ibu hamil pada periode Maret-Agustus 2020 dibanding periode tahun sebelumnya.
"Dari bulan ke bulan mengalami penurunan, cuma ada satu bulan yang mengalami kenaikan pada bulan Juni," kata Mujito Plt Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Banyuwangi, Senin (5/10/2020).
Ia menjelaskan, pada Juni 2019 jumlah kehamilan ada 2.016 orang. Sedangkan di bulan yang sama pada tahun 2020 terdapat 2.018 orang. Hanya selisih 2 orang saja.
Semetara sepanjang bulan Maret 2019 ada 2.002 orang, tahun berikutnya pada bulan yang sama sebanyak 1.819. Dua bulan berikutnya juga mengalami penurunan, April 2019 terdapat 2.052 orang sedangkan April 2020 ada 1.892 orang.
Bulan Mei 2019 terdapat 1.941 orang sedangkan Mei 2020 berjumlah 1.777 orang. Sementara pada Juli dan Agustus 2019 jumlahnya masing-masing 2.104 orang dan 2.063 orang. Dibandingkan dua bulan yang sama pada tahun 2020 juga mengalami penurunan yakni masing-masing 1.998 orang dan 1.895 orang.
Jika ditotal di enam bulan tahun 2019 angka kehamilan mencapai 12.178 orang. Sementara enam bulan kemarin (Maret-Agustus) tahun 2020 terdapat 11.339 ibu hamil.
"Jadi, yang tadinya kita mikir angka kehamilan bisa naik di masa pandemi karena stay at home, ternyata di Banyuwangi tidak berpengaruh," tuturnya kepada Suara Indonesia.
Ia memprediksi penurunan tersebut ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Apalagi pada masa sulit seperti ini masyarakat sudah berpikir dewasa.
"Bahwa untuk membina keluarga mengasuh anak itu butuh biaya. Mungkin pada masa pandemi ini mereka tetap berhubungan akan tetapi menggunakan alat kontrasepsi, sehingga bisa terkontrol," terangnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : |
Komentar & Reaksi