SUARA INDONESIA, JEMBER - Kemarau panjang yang melanda Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, membuat sejumlah sumur warga mengalami kekeringan. Akibatnya, beberapa warga memilih untuk menggali sumur lebih dalam sebagai upaya mengatasi masalah tersebut.
Riki Andriyanto, warga Wonoasri mengatakan, bahwa sumurnya telah mengering sejak 8 Oktober lalu. Awalnya ia mengira, terdapat kerusakan pada mesin pompa airnya, sehingga saluran pipa dari sumur tidak mengeluarkan air.
"Setelah diperbaiki, ehh ternyata belum keluar juga airnya," ujar Riki saat ditemui di kediamannya, Sabtu (19/10/204).
Ia mengaku sebelumnya telah memanggil tukang gali sumur, untuk melihat kondisi sumur miliknya. Namun ternyata, setelah dikroscek sumur miliknya telah mengering.
"Saya aja kaget, soalnya kata emak kedalaman sumur ini terbilang dalam dibanding milik tetangga yang lain," ucapnya.
Kemudian, lanjut Riki, tukang gali sumur tersebut diminta untuk menggali sumurnya lebih dalam. Hal itu dilakukan agar air yang telah mengering kembali memenuhi sumur. Setelah digali, diketahui air yang keluar tidaklah bersih dan berwarna coklat.
"Coklat airnya, tapi kebetulan sekarang sudah mending. Cuma dibandingkan semula, airnya masih belum sepenuhnya dikatakan bersih," ungkap Riki.
Adapun warga lain Marhamah asal Desa Wonoasri juga mengaku sumur miliknya mengalami kekeringan akibat kemarau panjang yang melanda wilayahnya.
Marhamah mengatakan, kejadian itu terjadi sejak hari rabu lalu. "Sekarang kalau mau mandi dan cari air bersih ke rumah sodara. Atau pergi ke masjid, karena kebetulan dekat," ujarnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Fathur Rozi (Magang) |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi