SUARA INDONESIA

CJH Progam Furoda di Probolinggo Gagal Berangkat Gegara Visa Tak Terbit

Iwan Setiawan - 07 July 2022 | 19:07 - Dibaca 1.22k kali
Peristiwa Daerah CJH Progam Furoda di Probolinggo Gagal Berangkat Gegara Visa Tak Terbit
CJH Progam Furoda asal Kabupaten Probolinggo, Sulaiman tunjukkan koper persiapan ibadah haji usai diputuskan gagal berangkat ke tanah suci

PAITON - Seorang Calon Jamaah Haji (CJH) program Furoda, Sulaiman warga Dusun Krajan RT.015/RW.007 Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo gagal berangkat ke tanah suci Mekah.

Pria yang kesehariannya bekerja sebagai petani dan peternak sapi itu gagal berangkat haji karena pemberangkatannya terkendala visa yang belum terbit. 

Saat ditemui suaraindonesia.co.id di rumahnya, Kamis (07/072022) Sulaiman menceritakan jika ia bersama sang ibu, Rusya dan kakaknya, Ali Wafa mendaftar haji melalui PT. Andromeda Atria Wisata sekitar bulan Maret 2022 lalu dengan biaya sebesar Rp. 235 juta per-orang. 

"Saya langsung lunasi karena tanah saya dibeli oleh pihak tol dan dapat satu milyar rupiah lebih. Pertama ibu saja yang mau diberangkatkan namun beliau tidak mau jika sendirian," ungkapnya.

Kemudian pada tanggal 28 Juni 2022 lalu visa milik ibu dan kakaknya sudah terbit.

Namun visa miliknya belum juga terbit, oleh karena itu langsung menggelar acara selamatan dengan harapan berangkat dengan lancar dan selamat.

Setelah itu, pihak PT Andromeda melalui perwakilannya di Probolinggo meminta tambahan uang kepada Sulaiman senilai Rp. 180 juta untuk tiga orang dengan alasan saat itu ada kenaikan harga. 

"Saya sempat kebingungan untuk cari uang tambahan, beruntung kakak saya tabah dan selalu menguatkan untuk tetap berjuang. Alhamdulillah dapat pinjaman dari keponakan saya 160 juta dan ditambah dari keluarga yang lain akhirnya terpenuhi," lirihnya.

Setelah pembayaran rampung, pada tanggal 29 Juni 2022 ia bersama keluarga mulai berangkat menuju Surabaya untuk menginap di salah satu hotel.

Hingga keesokan harinya, tanggal 30 Juni ibu bersama sang kakak diberangkatkan dari Bandara Internasional Juanda menuju Arab Saudi.

"Karena visa saya belum keluar terpaksa saya kembali ke hotel" keluhnya.

Sulaiman tak sendirian kembali ke hotel, ada 7 orang CJH lain yang senasib dengannya dari PT yang sama. 

Tak lama kemudian 3 dari 7 orang CJH itu mendapat kabar bahwa visanya keluar dan langsung berangkat saat itu juga, sementara 4 orang lainnya termasuk Sulaiman masih menunggu di hotel.

Sulaiman terpaksa kembali pulang ke rumah setelah mendapat kabar keberangkatannya untuk menunaikan ibadah haji ditunda tahun depan karena terkendala visa yang belum terbit.

Melalui grup WhatsApp, pihak PT Andromeda mengirim pesan permohonan maaf dan pengumuman bahwa jamaah yang keberangkatannya ditunda diberikan dua opsi pilihan. 

Yakni bisa menarik uang kembali tanpa dikurangi sepeserpun atau berangkat tahun depan disertai bonus umroh gratis pada tanggal 22 Agustus atau September mendatang. 

"Kalau saya memilih untuk berangkat tahun depan saja dan bonus umrohnya. Bukan tergiur sama bonusnya tapi saya ikut kata ibu saya" ujarnya tersenyum.

Dilain pihak, PT. Andromeda Atria Wisata melalui perwakilan Probolinggo, Musayyib Nahrawi mengatakan bahwa tidak terbitnya visa milik Sulaiman itu memang menjadi hak preogratif Arab Saudi. 

Menurut informasi yang diterimanya, memang ada pengurangan kuota haji untuk tahun ini, padahal User ID Sulaiman sudah ada.

"Baru tahun ini yang kendala, sebelumnya tidak pernah begini," ucap mantan Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo itu.

Musayyib menjelaskan jika bukan hanya PT Andromeda saja yang terdampak, beberapa orang lainnya yang mendaftar di PT berbeda juga gagal berangkat. 

Salah satu PT ada yang mendaftar 52 orang, hanya dapat berangkat 28 orang saja sedangkan PT Andromeda dari 36 yang mendaftar hanya 4 orang yang gagal berangkat.

Musayyib juga menegaskan jika PT Andromeda siap bertanggungjawab atas kendala tersebut. 

Hadiah bonus umroh kepada 4 orang, termasuk Sulaiman yang gagal berangkat diberikan sebagai bentuk tanggung jawab.

"Berangkat umrohnya sama saya nanti" katanya.

Sementara Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo, Akhmad Sruji Bahtiar mengatakan bahwa Kemenag hanya melayani haji reguler saja. 

Jadi terkait progam haji yang lain, pihaknya tidak tahu menahu karena diluar tanggung jawab Kemenag. 

"Jadi tanyanya kepada dimana dia mendaftar, bagaimana prosedurnya," ujarnya melalui panggilan seluler.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Iwan Setiawan
Editor : Lutfi Hidayat

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya