SUARA INDONESIA

Empat Kelurahan di Cepu Blora Terendam Banjir, Dampak Hujan Lebat Semalam

Gunawan - 14 December 2023 | 08:12 - Dibaca 2.30k kali
Peristiwa Empat Kelurahan di Cepu Blora Terendam Banjir, Dampak Hujan Lebat Semalam
Petugas gabungan saat mengevakuasi warga terdampak banjir di Kecamatan Cepu, Blora, Selasa (12/12/2023) malam. (Foto : Gunawan/Suara Indonesia).

SUARA INDONESIA, BLORA - Hujan deras yang terjadi kemarin malam, menyebabkan beberapa wilayah di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah dan sekitarnya terendam banjir, akibat luapan hulu Sungai Ngareng dan Taman Siswa, Selasa (12/12/2023) malam.

Ketinggian air mencapai 30 cm - 107 cm tersebut masuk ke permukiman warga dan merendam sekitar 107 rumah di Kelurahan Cepu, Kecamatan Cepu.

Sementara di Kelurahan Balun, setidaknya 350 rumah terendam banjir luapan sungai Taman Siswa, ketinggian air mencapai 50 cm - 150 cm dan merendam akses jalan sepanjang 500 meter.

Sejumlah fasilitas umum seperti jembatan penghubung antardukuh yang jebol di wilayah Megalrejo. Tembok perumahan Grand Maharani jebol sepanjang 25 meter, pohon tumbang dan menutup akses jalan antarkelurahan.

"Hujan lebat yang terjadi semalam, setidaknya empat kelurahan di wilayah Kecamatan Cepu terendam banjir," ungkap anggota BPBD Blora, Agung Triyono, Rabu (13/12/2023), melalui pesan tertulis.

Agung mengatakan, intensitas hujan cukup lama, hingga menyebabkan air hulu sungai Ngareng dan Taman Siswa meluap sampai menggenangi ratusan rumah dan beberapa fasilitas rusak.

Empat kelurahan terdampak, kata Agung, adalah Kelurahan Balun, Kelurahan Cepu, Tambakromo, dan Kelurahan Karangboyo.

"Ada 107 rumah di Kelurahan Cepu terendam banjir, ketinggian air mencapai 30-100 cm. Di Kelurahan Balun ada 350 rumah warga terendam ketinggian mencapai 50-105cm," terangnya.

Sementara data di Kelurahan Tambakromo, Agung menambahkan, 125 rumah warga terdampak banjir, ketinggian air mencapai 50-100 cm.

"Tim gabungan evakuasi dua balita di Kelurahan Tambakromo dengan menggunakan perahu karet. Fasilitas pendidikan seperti dua sekolahan ikut terdampak banjir yang menggenangi jalan," papar dia.

Di Kelurahan Karangboyo, pihaknya mendata ada sebanyak 78 rumah ikut terkepung banjir, satu fasilitas umum dan dua sekolahan.

Pihaknya bersama tim gabungan melakukan asesmen, pendataan serta mengevakuasi warga yang terdampak banjir luapan sungai Ngareng dan sungai Taman Siswa.

"Bersama lintas terkait melakukan koordinasi, menindaklanjuti penanganan dalam melaksanakan evakuasi bagi korban terdampak banjir. Tidak ada korban jiwa," ungkap Agung.

Sementara salah satu warga terdampak banjir di Kelurahan Cepu Blora, Andriyani mengatakan bahwa luapan banjir di Sungai Ngareng dan Sungai Taman Siswa disebabkan adanya sedimentasi yang tinggi.

Sehingga, pihaknya berharap Pemerintah Kabupaten Blora untuk melakukan normalisasi sungai dan segera dilakukan pengerukan sedimentasi, mengingat memasuki musim penghujan.

"Hujan deras dan luapan sungai bisa terjadi kapan saja. Semoga terealisasi dan segera ditangani," harap Andriyani. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gunawan
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya