SUARA INDONESIA

Kemungkinan Bumbung Kosong di Pilkada Banyuwangi, Golkar Ingatkan Ipuk-Mujiono Tetap Waspada

Muhammad Nurul Yaqin - 12 August 2024 | 14:08 - Dibaca 2.67k kali
Politik Kemungkinan Bumbung Kosong di Pilkada Banyuwangi, Golkar Ingatkan Ipuk-Mujiono Tetap Waspada
Ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi, Ruliyono. (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI - Lima partai telah resmi mendukung pasangan Ipuk Fiestiandani - Mujiono, sebagai cabup dan cawabup di Pilkada Banyuwangi.

Kelima partai itu adalah Golkar, Demokrat, NasDem, PPP, Gerindra. Sementara tinggal dua partai lagi yang masih belum mengeluarkan rekomendasi yakni PDI Perjuangan dan PKB.

Jika dominasi rekom partai jatuh ke Ipuk-Mujiono, tidak menutup kemungkinan Pilkada Banyuwangi akan diisi calon tunggal.

Oleh karena itu, salah satu partai pengusung Ipuk - Mujiono, Golkar, memberikan peringatan terkait kemungkinan munculnya fenomena "bumbung kosong".

Fenomena ini mengacu pada situasi di mana masyarakat memilih untuk tidak mencoblos pasangan calon yang ada, melainkan kotak kosong yang disediakan sebagai opsi.

“Yang perlu diantisipasi disini adanya gerakan-gerakan yang mengajak masyarakat untuk mencoblos bumbung kosong,” kata Ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi, Ruliyono, Senin (12/8/2024).

Menurutnya, meski saat ini belum ada kejelasan mengenai calon pesaing bagi Ipuk-Mujiono, potensi bumbung kosong tetap harus diantisipasi betul.

"Kita tidak tahu apakah Ipuk-Mujiono nanti akan memiliki lawan tanding atau tidak. Namun, kita harus waspada terhadap kemungkinan masyarakat memilih bumbung kosong," tegasnya kepada wartawan.

Ruli sapaan akrabnya, menegaskan, meskipun surat rekomendasi dari DPP Golkar sudah diberikan kepada pasangan calon Ipuk-Mujiono, kewaspadaan tetap harus dijaga. 

"Pilkada ini menyangkut kepercayaan, tidak hanya dari partai politik, tetapi juga dari masyarakat," ujarnya. Ruli menekankan pentingnya menggerakkan mesin politik secara maksimal untuk menghindari ancaman bumbung kosong.

Lebih lanjut, Wakil Ketua DPRD Banyuwangi ini mengungkapkan kekhawatirannya terkait fenomena bumbung kosong yang bisa menjadi gerakan nasional. 

"Jika gerakan nasional memilih bumbung kosong ini semakin masif, itu bisa sangat berbahaya. Apalagi jika isu yang disampaikan kepada masyarakat menyentuh hati mereka, maka banyak yang bisa terdorong untuk memilih bumbung kosong," tambahnya.

Ruli mengatakan, Golkar tidak akan bekerja sendirian. Setelah menggerakkan mesin partai, Golkar akan bekerja sama dengan partai-partai koalisi lainnya. 

Golkar, bersama Demokrat, NasDem, PPP, dan Gerindra, sudah memberikan dukungan kepada Ipuk-Mujiono.

Ruli mengingatkan pentingnya menjaga optimisme dan strategi untuk menghadapi bumbung kosong. "Lawan bumbung kosong bukan berarti lawan yang mudah. Ini bisa berbahaya jika tidak diantisipasi dengan baik," cetusnya.

Baginya, sebelum berkas cabup dan cawabup didaftarkan ke KPU, politik jelang Pilkada Banyuwangi ini sangat dinamis. Ruli berharap, lebih baik ada lawan tanding daripada melawan kotak kosong.

“Mudah-mudahan ada lawannya. Tapi bukan berarti musuh bumbung kosong itu jelek. Bukan begitu juga. Ada manfaatnya, yang penting lawan bumbung kosong itu menang. Kita sangat optimis menang,” tandas Ruli. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV