SUARA INDONESIA, PROBOLINGGO - Pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo 2024-2029 Dokter Aminuddin-Ina Buchori (AMANAH), resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo, Kamis (29/8/2024).
Pasangan ini dikenal dengan akronim "AMANAH" yang tidak hanya diambil dari gabungan nama keduanya, tetapi juga dipilih karena memiliki makna filosofis yang mendalam.
Dalam konferensi pers, kepada media Dokter Aminuddin menjelaskan bahwa akronim "AMANAH" lahir dari inisial nama dirinya dan Ina Buchori. Namun, lebih dari sekadar akronim, "AMANAH" mengandung nilai penting yang mencerminkan harapan masyarakat terhadap seorang pemimpin.
"Pemimpin yang amanah adalah pemimpin yang diinginkan oleh semua lapisan masyarakat," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa seorang pemimpin amanah adalah sosok yang mampu menjalankan mandat rakyat dengan sebaik-baiknya, menjadi pelayan bagi semua golongan masyarakat dan tidak ingkar terhadap janji-janji yang diucapkannya.
Dengan mengusung nama "AMANAH," Dokter Aminuddin bersama Ina Buchori serta tim pemenangannya berkomitmen untuk mewujudkan kepemimpinan yang benar-benar dapat dipercaya dan dibutuhkan oleh masyarakat.
“Amanah adalah gabungan nama saya dengan Mbak Ina, mudah diingat dan diucapkan. Ini juga sebagai penegasan bahwa kami siap menjadi pemimpin yang amanah dan melayani masyarakat,” tegasnya.
Saat mendaftar ke KPU, paslon Dokter Aminuddin-Ina Buchori mengenakan baju dengan tulisan "AMANAH" pada bagian belakangnya. Baju tersebut juga dihiasi gambar swni dan budaya khas Kota Probolinggo seperti Ul daul, Tari Lengger, Karapan Sapi Brujul dan Jaran Bodhag yang memiliki corak berwarna-warni, menggambarkan kekayaan budaya daerah yang mereka wakili.
Dalam proses pendaftaran tersebut, selain didampingi ribuan warga, kader partai koalisi, relawan dan simpatisan, pasangan AMANAH juga diantar oleh HM. Buchori dan Bandyk Sutrisno yang merupakan mantan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi