SUARA INDONESIA, SUMENEP - Tak hanya dari kalangan kiai, Pasangan Achmad Fauzi Wongsojudo - KH Imam Hasyim (FAHAM) juga mendapat dukungan dari Putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Hj. Siti Nur Azizah Ma'ruf Amin.
Pernyataan dukungan itu, disampaikan Hj. Siti Nur Azizah Ma'ruf Amin saat dirinya berkunjung ke kediaman Achmad Fauzi, Senin (14/10/2024).
Dirinya mengatakan, siap mendukung FAHAM dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumenep 2024, agar apa yang telah dimulai Achmad Fauzi bisa terus dilanjutkan, demi perkembangan dan pembangunan di Kota Keris.
"Kami mendukung beliau untuk berkontestasi dan menang, demi kepentingan serta kemajuan Sumenep," ucapnya.
Perempuan cantik itu menilai, Achmad Fauzi adalah sosok pemimpin muda yang memiliki potensi besar dan layak disebut aset bangsa.
Oleh sebab itu, pada kunjungan tersebut Siti Nur Azizah tak hanya berdiskusi terkait beragam isu perkembangan di Sumenep, tetapi juga membahas apa yang bisa dilakukam untuk menjamin masa depan Indonesia.
"Achmad Fauzi adalah salah satu putra terbaik yang dimiliki Sumenep," tambahnya.
Sementara itu, Achmad Fauzi menyambut hangat kunjungan putri Wakil Presiden tersebut.
Menurutnya pertemuan tersebut memberinya banyak wawasan baru, untuk mengembangkan potensi yang ada di Sumenep, khususanya dalam bidang pengembangan ekonomi kelautan.
Tak hanya itu, Achmad Fauzi juga menyampaikan perkembangan yang terjadi di Sumenep, khususnya selama masa jabatannya beberapa tahun terakhir. Bahkan berhasil mendapat pengakuan sebagai kabupaten yang memiliki penanganan kemiskinan terbaik di Jawa Timur.
"Ini sesuai dengan data dari BPS," pungkasnya.
Sekedar diinformasikan, berdasarkan data dari Budapest Pusat Statistik (BPS) Sumenep, diketahui sejak tiga tahun terakhir angka kemiskinan di Sumenep menunjukkan trend penurunan yang cukup signifikan.
Secara rinci, pada tahun 2022, angka kemiskinan mencapai 18,76 persen, menurun menjadi 18,7 persen pada tahun 2023, dan selanjutnya turun menjadi 17,78 persen di tahun 2024. Penurunannya yakni 0,92 persen.
Sedangkan, dalam periode 2016-2021, angka kemiskinan menunjukkan fluktuasi, dengan puncaknya mencapai 20,51 persen pada tahun 2021 akibat pandemi Covid-19.
Angka kemiskinan tahun 2016 sebesar 20,09 persen. Tahun 2017 sebesar 19,62, tahun 2018 sebesar 20,16, tahun 2019 mencapai 19,48, naik menjadi 20,18 persen pada tahun 2020. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi