SUARA INDONESIA

Investasi Sapi Perah di Bendungan Mendapat Dukungan Bupati Trenggalek

Rudi Yuni - 27 March 2024 | 12:03 - Dibaca 400 kali
Advertorial Investasi Sapi Perah di Bendungan Mendapat Dukungan Bupati Trenggalek
Bupati Trenggalek saat melihat sapi perah di Kecamatan Bendungan. (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, TRENGGALEK - Investasi peternakan sapi perah di Desa Boto Putih Kecamatan Bendungan mendapat tanggapan positif Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin.

Hal itu bukan tanpa alasan, mengingat wilayah Kecamatan Bendungan memiliki cuaca yang dingin. Sehingga sangat mendukung perkembangan ternak sapi perah.

“Saya melihat potensi yang sangat luar biasa dari peternakan Sapi Perah ini,” kata Gus Ipin saat peninjauan dalam kegiatan Safari Ramadhan, Rabu (27/3/2024).

Disampaikan Gus Ipin, selain daerahnya yang dikenal dingin, cocok untuk peternakan Sapi perah, komoditas yang dikembangkan juga merupakan komoditas unggulan Trenggalek.

Keberadaan peternakan ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. Salah satunya dalam menyediakan pakan.

"Saya tentu mendukung apabila investasi Sapi Perahnya,” ungkapnya.

Dalam tanda kutip diterangkan Gus Ipin, pemberdayaan masyarakat dan hilirisasi dari produk produk unggulan Kabupaten Trenggalek. Salah satunya Sapi Perah, karena klimatologi di Desa Boto Putih ini cukup dingin, sangat cocok untuk Sapi Perah.

Jadi nanti ketika masuk usia laktasi, sambungnya tentu produksi susunya bisa banyak. Masyarakat nanti di kanan kiri mungkin bisa ikut merasakan dampak ekonominya karena bisa ikut mensuplai rumput. Kemudian juga jagung yang masih muda.

“Tapi pesan saya jangan lakukan pembalakan hutan. Rumput atau jagung itu bisa ditanam di sela sela pohon tegakan, dengan begitu hutannya bisa tetap terjaga,” tuturnya.

Dan semua ini rasanya kebutuhannya bisa banyak, karena kapasitas kandangnya kurang lebih sekitar 200-an sapi. Terus saya sukanya investasinya juga memperhatikan keinginan lingkungan.

Semua limbah sudah diatur pengolahannya, sehingga Metana-nya tidak sampai terlepas di udara sehingga tidak memperparah krisis lingkungan. Dan produknya bisa jadi pupuk padat dan juga pupuk cair yang bisa digunakan lagi untuk menyuburkan pakan tanaman.

“Baguslah multi player efeknya, semoga bisa membawa keberkahan bagi masyarakat di Desa Boto Putih,” tutup Gus Ipin.

Sementara itu Misni mantan Kepala Desa Boto Putih, Kecamatan Bendungan menambahkan investasi peternakan Sapi Perah ini mulai masuk ke desanya sekitar tahun 2019 lalu.

Namun sempat terhenti karena Pandemi Covid 19. Kemudian berlanjut lagi di tahun 2023 kemarin. Tokoh masyarakat ini senang karena keberadaan peternakan tersebut dapat berdampak pada masyarakatnya.

“Tentunya senang karena dimanfaatkan oleh PT. Pengembang untuk peternakan sapi perah yang tentunya berdampak pada perekonomian sekitar,” pungkas masyarakat. (ADV)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Rudi Yuni
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV