SURABAYA - Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Jawa Timur (PPSDS Jatim) memprediksi harga daging Sapi tetap aman dan stabil menjelang bulan ramadhan 1442 H/2021.
Ketua PPSDS Jatim, Muthowif mengatakan, menilai Sapi siap potong di Jatim masih mencukupi kebutuhan permintaan masyarakat Jatim.
"Dengan adanya ketidak ketergantungan pada sentra sapi tertentu dan minimnya permintaan tersebut, saya berkeyakinan sampai dengan bulan puasa ramadhan 2021 M/1442 H, harga daging sapi di Jawa Timur tetap aman dan terkendali atau tidak akan terjadi gejolak harga," kata Muthowif, Kamis (11/2/2021).
Menurut pria yang lebih akrab disapa Thowif ini, para pedagang Sapi di Jatim mempunyai cara dalam mencukupi daging Sapi segar ke pasar-pasar tradisional.
Di antaranya para jagal tidak lagi tergantung pada sentra sapi kabupaten tertentu, seperti Kabupaten Probolingo, Malang dan Pare Kediri.
"Para jagal sudah punya kemauan untuk membeli sapi siap potong di kabupaten yang lain, seperti magetan, Blitar, Ngadiluwih," jelas mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini.
Lebih lanjut, ia membandingkan kondisi di Jatim dengan yang ada di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) yang lebih tergantung pada Sapi Impor dari Australia. Sehingga terjadi kenaikan harga dari semula Rp 45.000 timbang hidup menjadi Rp 56.000.
"Sedangkan para jagal atau Pedagang daging sapi di Jawa Timur, selama ini lebih banyak memilih sapi lokal, dibandingkan dengan sapi eks import. Oleh karenanya, harga relatif lebih stabil di kisaran Rp 45.000 hingga Rp 46.000," ungkapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi