SUARA INDONESIA, SURABAYA - Di tengah semangat kota yang tak pernah kehabisan energi, Grand City berubah menjadi pusat gravitasi para pelaku industri grafika dan kemasan.
Graphic Printing and Packaging Expo (GPPE) hadir dengan tema besar: Cetak Masa Depan, Kemasan Harapan. Bukan sekadar acara seremonial, pameran yang digelar hingga (14/12/2024) ini seperti napas segar bagi industri yang terus berlari di tengah tantangan era digital.
Ketua Asosiasi Teknik Grafika dan Media Indonesia (ATGMI), Herman Pratomo, mengawali dengan pernyataan yang penuh optimisme. “Surabaya adalah gerbang emas Indonesia Timur. Di sini, inovasi bukan lagi pilihan, tapi keharusan,” ujarnya.
Pernyataan itu tak sekadar basa-basi. Di dalam gedung, deretan teknologi mencuri perhatian dari mesin digital printing yang serba canggih hingga solusi otomatisasi berbasis artificial intelligence (AI).
Namun, di balik gemerlap mesin-mesin itu, ada cerita yang lebih dalam. GPPE bukan sekadar tentang teknologi. Ini adalah soal masa depan industri dan pelakunya.
Para pemain besar dari berbagai sektor hadir pemasok bahan baku, produsen mesin, hingga perusahaan logistik. Di balik transaksi dan kesepakatan, ada diskusi serius: bagaimana mencetak lebih cepat, lebih hemat, dan lebih ramah lingkungan.
“Digital printing memang seksi, tapi tetap ada tantangan. Produksi dalam skala besar masih menjadi PR besar bagi teknologi ini,” jelas Herman.
Di satu sisi, teknologi konvensional seperti offset dan flexography tetap menjadi tulang punggung, tetapi inovasi perlahan mengubah pola pikir.
Tidak berhenti di ruang pamer, seminar di lantai tiga menjadi tempat brainstorming. Topiknya? Dari tren masa depan hingga prediksi kebutuhan pasar 2030.
“Kami ingin para pelaku UMKM hingga korporasi besar dapat bertumbuh bersama. Tak ada yang tertinggal,” tegas Herman, disela-sela pameran yang di gelar di Grand City Surabaya, Kamis (12/12/2024).
GPPE Surabaya bukanlah tujuan akhir. Acara ini hanyalah langkah pertama dari perjalanan panjang menuju revolusi industri. Bagi yang hadir, ini bukan hanya soal datang, melihat, dan pulang. Ini adalah soal terinspirasi, beraksi, dan membawa perubahan nyata.
Surabaya, seperti biasa, tidak pernah kehilangan denyutnya. Dari Grand City, masa depan mulai dicetak, harapan mulai dikemas. Siapa tahu, langkah kecil di sini bisa menjadi lompatan besar di dunia. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Dona Pramudya |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi