SUARA INDONESIA

Mengenal Tipe Bunyi Air dan Racing pada Kentongan Kayu Buatan Sutaji

Zainul Hasan - 20 December 2022 | 18:12 - Dibaca 5.13k kali
Features Mengenal Tipe Bunyi Air dan Racing pada Kentongan Kayu Buatan Sutaji
Sutaji, saat memahat kayu nangka untuk dijadikan kentongan. (Foto: Zainul Hasan/Suaraindonesia.co.id)

JEMBER - Bunyi yang dihasilkan alat musik tradisional kentongan kayu buatan Sutaji, warga Dusun Curah Renteng, Desa Pancakarya, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, memiliki variasi bunyi yang unik. Yakni bunyi air dan racing.

Bagi pecinta alat musik kentongan, istilah variasi bunyi air dan racing tentu tak asing lagi. Bahkan merupakan salah satu alat musik yang paling banyak diburu oleh sanggar seni.

Menurut penuturan Sutaji, yang dimaksud tipe bunyi air ialah, bunyi yang memiliki getaran suara lebih panjang dan menyerupai gemericik air. 

"Bunyinya 'chung chung chung'. Gak tipis, gak ngebas juga. Jadi ditengah-tengah bunyinya," ucapnya.

Sedangkan untuk kentongan yang berbunyi racing, kedengarannya lebih tipis dan lebih melengking dibanding bunyi air.

"Bunyinya 'jhing jhing jhing'. Biasanya kentongan bunyi racing ini ukurannya sedang. Bunyi ini juga sebagai penyeimbang dari bunyi ngebas dari kentongan yang jumbo itu," imbuhnya.

Selain bunyi, produk kentongan buatan Sutaji juga memiliki ciri khas tersendiri. Yakni adanya kewel pada tepi lubang Kentongan.

"Di tahun 1973, kentongan itu masih polos. Lalu tahun 1983, saya coba-coba nambahin kewel di dinding kentongan. Ternyata hasilnya lebih bagus," ungkapnya.

Pemasangan kewel pun tak sembarang. Menurut Sutaji, Perlu perhitungan dan penyesuaian yang pas antara ketebalan kewel dengan kentongan.

"Setelan ketebalan juga sangat berpengaruh pada bunyi yang dihasilkan. Kalau tebalnya gak rata, bunyinya kurang enak," tandasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Zainul Hasan
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya