SUARA INDONESIA, JOMBANG - Dalam peradaban bangsa, kemajuan perempuan menjadi hal yang tak bisa dipisahkan, sebagaimana disampaikan oleh Raden Ajeng Kartini dalam bukunya Habis Gelap Terbitlah Terang. Sosok perempuan inspiratif yang mewujudkan semangat ini adalah Yuliati Nugrahani, istri dari calon Bupati Jombang, H Warsubi.
Selama 17 tahun mendampingi suaminya sebagai Kepala Desa Mojokrapak, Yuliati tidak hanya berperan sebagai pendamping, tetapi juga berkontribusi besar dalam pemberdayaan perempuan di desa tersebut.
Sebagai Ketua Tim Penggerak PKK sejak 2007 hingga 2024, Yuliati menggerakkan berbagai program yang mendukung pemberdayaan ekonomi keluarga, khususnya untuk kaum perempuan. Salah satu program besar yang sukses ia dorong adalah Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), yang berhasil mengangkat ketahanan pangan di Desa Mojokrapak.
Tak hanya suaminya yang mendapatkan penghargaan sebagai Kepala Desa terbaik di bidang ketahanan pangan, tetapi Yuliati juga memperoleh penghargaan berkat kiprahnya dalam menggerakkan Ibu-ibu PKK, Karang Taruna, dan Dasawisma. Pada tahun 2013, Desa Mojokrapak bahkan meraih penghargaan juara 3 dalam menyukseskan KRPL.
"Ibu Yuli adalah inspirator sejati bagi kami. Beliau tidak hanya memberi semangat tetapi juga turun langsung dalam setiap proses, mulai dari pembibitan hingga panen," ungkap Sri Izatul Mukaromah, Sekretaris PKK Desa Mojokrapak.
Sri menambahkan bahwa kehadiran Yuliati menjadi pendorong utama bagi masyarakat untuk terlibat dalam program-program yang membawa hasil positif.
Tidak hanya dalam bidang ketahanan pangan, Yuliati juga gencar mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di desanya. Pada tahun 2022, ia menggagas kelompok usaha mikro "Srikandi Mandiri Sejahtera" (SMS) yang bertujuan untuk memberikan pelatihan serta fasilitas kepada ibu-ibu Mojokrapak.
Inisiatif ini membawa banyak manfaat bagi masyarakat setempat, khususnya dalam mengembangkan produk UMKM, seperti keripik usus, kue basah, kue kering, hingga jamu.
Bendahara SMS, Luluk Akustiani, mengatakan bahwa Yuliati mampu menggali potensi ibu-ibu di desa dan mendorong mereka untuk berinovasi. "Berkat Ibu Yuli, banyak ibu-ibu yang awalnya hanya mencari penghasilan sampingan, kini bisa mengembangkan usaha mereka dengan lebih baik," ujar Luluk.
Selain itu, Yuliati juga peduli pada masalah lingkungan, terutama sampah. Ia menginisiasi pengelolaan sampah dengan cara memisahkan sampah organik dan anorganik.
Sampah organik, kata Luluk, dapat dijadikan pupuk atau maggot untuk pakan ternak, sedangkan sampah anorganik dapat diolah menjadi barang berguna seperti pot tanaman. Hal ini merupakan langkah cerdas dalam menjaga kebersihan lingkungan sekaligus menciptakan nilai ekonomi.
Tak hanya fokus pada program-program besar, Yuliati juga dikenal sebagai sosok yang selalu hadir dalam kegiatan sosial. "Ibu Yuli selalu hadir dalam setiap acara masyarakat, baik itu hajatan maupun duka. Kepeduliannya sangat tinggi," tambah Luluk.
Yuliati, yang juga merupakan Komisaris PT Phalosari Unggul Jaya, tetap menyempatkan diri untuk mendampingi suaminya dalam setiap kegiatan desa meskipun ia memiliki banyak kesibukan lain. "Ia selalu mengutamakan masyarakat, turun langsung dalam setiap agenda desa," ujar Luluk.
Seperti yang dikatakan oleh petenis Serena Williams, "Setiap perempuan yang sukses akan menginspirasi perempuan yang lain." Yuliati Nugrahani adalah contoh nyata dari perempuan yang tidak hanya sukses, tetapi juga menginspirasi dan memberikan semangat bagi perempuan lainnya untuk maju dan berkembang. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi