SUARA INDONESIA, BANYUWANGI - Wisatawan memiliki alternatif untuk melihat rusa secara langsung selain di Taman Nasional Alas Purwo. Di Pantai Waru Doyong, pengunjung bisa menikmati keunikan serupa dengan panorama yang memukau.
Pantai Waru Doyong terletak di Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Dengan latar belakang Selat Bali yang eksotis, pantai ini menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Di lokasi ini, wisatawan dapat melihat rusa-rusa yang berada di penangkaran tepat di sisi barat pantai. Anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Waru Doyong, Suharto menjelaskan, penangkaran ini telah ada selama hampir 12 tahun.
"Penangkaran rusa ini di bawah naungan BKSDA. Lokasinya memang strategis, berada dekat pantai, sehingga menjadi daya tarik tersendiri," ujar Suharto, Minggu (17/11/2024).
Awalnya, penangkaran ini hanya memiliki sekitar 7 hingga 12 ekor rusa. Kini, jumlahnya telah berkembang pesat menjadi lebih dari 70 ekor. Kondisi tersebut menjadi daya tarik baru bagi wisatawan.
Di penangkaran juga terdapat pohon leduri yang kerap digunakan rusa untuk berteduh. Meski tak memiliki fungsi khusus, keberadaan pohon ini menambah kenyamanan bagi rusa dan daya tarik visual bagi pengunjung.
"Kami (pengelola pantai) berkolaborasi dengan penangkaran. Alhamdulilah dapat menarik bagi wisatawan, terutama anak-anak. Biasanya anak TK, karena disini juga bisa dibilang tempat wisata edukasi," tambah Suharto.
Rusa-rusa biasanya berkumpul di tepi pagar pada sore hari setelah diberi makan. Kesempatan tersebut dimanfaatkan pengunjung untuk mengabadikan momen foto atau sekadar melihat-lihat.
Selain melihat rusa, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan pantai yang tenang, udara segar, dan teduh. Kombinasi ini menjadikan Pantai Warudoyong sebagai salah satu destinasi menarik untuk dikunjungi di Banyuwangi.
Harga tiket masuk ke wisata ini cukup terjangkau, hanya Rp5.000 per orang. Jam operasionalnya dimulai dari pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB setiap hari.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi