JOMBANG, suaraindonesia.co.id - Perajin manik-manik di Desa Plumbon Gambang, Kabupaten Jombang mulai merangsak ke online market atau penjualan online.
Desa Plumbon Gambang memang terkenal akan warganya yang menjadi perajin manik-manik.
Kini mereka memanfaatkan platform online sebagai media memasarkan hasil kerajinan tersebut. Sebagian besar produk sudah tersebar di pasar domestik maupun mancanegara.
Salah seorang perajin manik-manik setempat, Lazuardi Rahadian Azhar (28) mengungkapkan, sudah menekuni usaha ini sejak tahun 2000 silam, dan kini mulai aktif memasarkan lewat online.
"Karena pasar online peminat lebih meluas, berbeda dengan pasar offline terkesan 'ruwet' masuk ke pabrik pun butuh proposal, turun ke lapangan juga memakai sales," katanya saat ditemui suaraindonesia.co.id di rumahnya, Sabtu pagi, (03/06/2023).
Lazuardi menyampaikan, produknya tidak hanya tersebar di tanah air saja, melainkan sudah tembus ke pasar mancanegara seperti, China, Jepang, Singapura, Malaysia hingga Turki.
"Untuk penjualan yang paling sering di Indonesia seperti Bali, Kalimantan dan Jakarta," terang dia.
Ia mengaku, bisa membuat 50 hingga 100 pcs berbagai jenis manik-manik seperti gelang dan kalung.
"Untuk harga mulai dari Rp 8 ribu sampai Rp 100 ribu per kalung, kalau perbiji manik harganya mulai dari Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu, tergantung dari bahan dan ukurannya," ungkapnya.
Ia mengatakan, semenjak menggunakan media sosial sebagai pemasaran produknya, setiap bulan mampu meraup pendapatan hingga Rp 70 juta.
"Omset perbulan mencapai Rp 50 juta sampai Rp 70 juta, perolehan juga tergantung pada high season dan juga low season," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
| Editor | : Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi