SUARA INDONESIA

Seram, Ternyata Jalan Tunjungan Surabaya Dihuni Puluhan Ribu Arwah Gentayangan

Lukman Hadi - 20 July 2023 | 19:07 - Dibaca 6.57k kali
Features Seram, Ternyata Jalan Tunjungan Surabaya Dihuni Puluhan Ribu Arwah Gentayangan
Suasana Jalan Tunjungan Surabaya di era modern. (Foto: Lukman/Suaraindonesia.co.id).

SURABAYA, Suaraindonesia.co.id - Bangunan dan kawasan era kolonial Belanda di Kota Surabaya memang masih banyak yang berdiri tegak dan terawat baik. Setiap gedung memiliki sejarah dan kenangan masing-masing.

Tapi siapa sangka di balik bangunan dan kawasan bersejarah itu menyimpan segudang aura mistis yang membuat bulu kuduk berdiri. Misalnya, di kawasan Jalan Tunjungan.

Jalan Tunjungan merupakan salah satu kawasan dengan nilai sejarah tinggi di Kota Surabaya. Tempat ini menjadi saksi hidup perjuangan para pahlawan merebut kemerdekaan. Di kawasan ini juga sejarah perobekan bendera penjajah Belanda oleh pejuang kemerdekaan terjadi.

Seorang anak indigo, Della (20) mengungkap, banyak aura mistis berasal dari arwah-arwah orang yang gugur di medan perang kala itu, bahkan arwah penjajah yang dulunya menetap dan berkunjung di sana pun juga ada.

"Banyak sih, puluhan sih. Puluhan ribu orang (arwah—red). Kan di setiap gedung (Jalan Tunjungan) itu ada. Pasti ada," ujar Della dalam tayangan Podcast Channel YouTube Judes Indonesia.

Della mendeskripsikan, banyak aura makhluk tak kasat mata masih melakukan aktivitas serupa seperti tempo dulu di Jalan Tunjungan. Dalam artian, mereka berbaur dengan manusia.

"Sebenarnya keadaannya sama seperti sekarang sih, ya pertokoan begitu. Banyak orang yang jalan-jalan, cuma bedanya kalau sekarang kan orang biasa ya," jelas mahasiswi jurusan Ilmu Sejarah UNAIR Surabaya ini.

Menurut penglihatan mata batinnya, arwah mereka menetap di Jalan Tunjungan sejak meninggal dunia. Tapi, bukan hanya orang Belanda saja, ada juga warga Jepang.

"Setelah meninggal. (Arwah) mereka di sana ya kayak enggak bisa pulang ke daerahnya. Karena sudah menetap di situ (Jalan Tunjungan—red)," ungkap dara kelahiran Desember 2002 ini.

Adapun pakaian yang dikenakan oleh mereka yang kini sudah tidak ada, sama dengan saat semasa hidupnya.

Ia mengaku risih saat beberapa kali berkunjung di Jalan Tunjungan. Banyak dari (arwah) mereka yang memperhatikan dirinya. Semisal waktu makan atau minum di sana.

"Mereka (arwah orang-orang) kayak suka ngelihatin gitu. Kan banyak, intinya banyak. Apa-apa dilihatin gitu, loh. Kayak mereka belum pernah ngelakuin yang kita lakuin sekarang gitu, loh," akunya.

Ia membeberkan, kondisi arwah dari para pejuang yang gugur saat membela bangsa dan negara mengusir penjajah di medan perang.

"Kalau tersiksa sih enggak. Cuma keadaannya tetap sama ketika dia meninggal. Kayak ada yang ditembak kepalanya, terus badannya, kakinya, kayak gitu," cerita Della panjang lebar.

Meski makhluk di sana tidak mengganggu manusia, Della mendapat pesan dari mereka lewat komunikasi astral yang dilakukan, agar menyampaikan kepada manusia sekarang untuk tetap menjaga keutuhan bangunan seperti sedia kala.

"Harus tetap jaga bangunannya, terus ya tetap jaga kelestarian Jalan Tunjungan. Itu saja sih. Kayak jangan merubah bangunan bersejarah," pesan Della setelah melakukan komunikasi astral.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hadi
Editor : Lutfi Hidayat

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya