SUARA INDONESIA, SURABAYA - Surabaya, kota dengan riwayat panjang sejarah dan perlawanan. Kini, wajahnya mulai penuh warna. Bukan sekadar gedung tinggi, bukan pula hanya kampung yang sarat cerita. Tapi sudut-sudut kecilnya kini menjelma jadi magnet anak muda: wisata Instagramable.
Ya, Instagramable. Tempat yang mungkin tadinya tidak diperhitungkan. Tembok kusam yang sekarang dipoles jadi mural cantik. Lorong-lorong yang dulunya gelap, sekarang terang dengan lampu-lampu gantung penuh gaya. Bahkan, kampung yang biasa-biasa saja kini seperti taman tematik yang selalu siap jadi latar swafoto.
Coba saja mampir ke Tunjungan Romansa, kawasan yang dulunya hanya dikenal sebagai jalan bersejarah kini menjadi lokasi favorit untuk berswafoto. Lampu-lampu vintage dan kursi taman bergaya retro disusun apik. Tambahkan sentuhan mural bertema masa kolonial, dan hasil fotonya langsung siap diunggah.
Ada lagi Jembatan Sawunggaling. Siapa sangka jembatan biasa ini kini jadi panggung seni jalanan? Cat warna-warni menghiasi trotoar, berpadu dengan dekorasi payung gantung yang menambah kesan ceria. Kalau malam, lampu LED berpendar menciptakan suasana romantis.
Tentu tak ketinggalan Kampung Lawas Maspati. Ini favorit saya. Kampung kecil yang tetap menjaga nuansa klasiknya sambil beradaptasi dengan tren modern. Rumah-rumah kuno dihiasi tanaman hijau, jalan sempitnya dihias mural. Semua terlihat alami, tapi juga siap menyambut turis.
Namun, daya tarik ini bukan sekadar untuk foto. Ada cerita di baliknya. Warga yang dulunya hanya menjadi penonton di tengah kemajuan kota kini ikut bergerak. Mereka yang merawat, mereka yang menjaga, bahkan mereka yang menyediakan fasilitas tambahan: mulai dari warung kecil hingga penyewaan sepeda listrik.
“Ini soal kebanggaan,” kata Pak Rahmat, salah satu warga Maspati. “Kampung kami jadi dikenal, anak-anak muda datang, ekonomi juga ikut bergerak.”
Surabaya memang sedang berubah. Wisata Instagramable ini bukan sekadar soal visual, tapi juga bagaimana kota ini menciptakan ruang-ruang baru untuk warganya, tanpa melupakan akarnya.
Dan bagi kita yang sering berpikir Surabaya itu panas dan membosankan, mungkin saatnya mengunjungi tempat-tempat ini. Karena sesekali, kota ini bisa memberi kejutan manis yang tak terduga. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Dona Pramudya |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi