SUARA INDONESIA

Jenderal Dudung: Kampung Pancasila Wujud Toleransi Antar Suku-Agama di Banyuwangi 

Muhammad Nurul Yaqin - 23 August 2023 | 17:08 - Dibaca 1.65k kali
News Jenderal Dudung: Kampung Pancasila Wujud Toleransi Antar Suku-Agama di Banyuwangi 
Kunjungan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman di Kampung Pancasila Banyuwangi, Rabu (23/08/2023). (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, takjub dengan Kampung Pancasila yang ada di Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi.

Menurut Jenderal bintang empat itu, kampung tersebut merupakan wujud toleransi di Banyuwangi atas keberagaman suku-agama yang ada.

Saat kunjungannya di Kampung Pancasila Banyuwangi, Dudung yang didampingi sang istri, jajaran pejabat TNI AD, dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memang disambut dengan beragam penampilan lintas suku dan agama.

"Ini suatu tempat yang memang saya lihat berbeda-beda agama dan suku tapi sangat rukun," ungkapnya, Rabu (23/08/2023).

Kampung Pancasila di Desa Patoman dikenal dengan keberagamannya. Desa tersebut dihuni oleh sekitar 5 ribu penduduk dengan berbagai latar belakang yang berbeda.

Mereka berasal dari suku Osing, Jawa, Madura, dan Bali. Agama mereka pun beragam meliputi Islam, Kristen, Budha, dan Hindu. Meski dengan latar belakang yang berbeda-beda, warga hidup berdampingan selama puluhan tahun.

"Keberagaman dan perbedaan akan menjadi suatu hal yang indah jika dibalut dengan kesatuan dan gotong royong," cetusnya.

berharap, kerukunan yang ada di Kampung Pancasila Desa Patoman akan menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Banyuwangi dan Indonesia.

Berada di Kampung Pancasila di Banyuwangi, Dudung mengenang saat ia masih menjabat sebagai Pangdam Jaya tahun 2020-2021.

Saat itu, ia mencanangkan penerapan Kampung Pancasila di wilayahnya.

"Ketika menjadi Kasad, saya sosialisasikan ke seluruh jajaran di wilayah harus ada Kampung Pancasila," ucapnya.

Kerukunan antarwarga negara, kata dia, perlu dipupuk karena Bangsa Indonesia dimerdekakan oleh semua golongan dan agama.

"Tidak satu golongan, kelompok, organisasi. Tapi semua berjuang. Makanya ini harus kita pegang teguh," tuturnya.

Kepala Desa Patoman Suwito menjelaskan, Kampung Pancasila adalah desa yang heterogen. Walaupun dihuni oleh warga dari berbagai latar belakang berbeda, masyarakat hidup tenang, damai, dan kondusif.

"Secara alami, seluruh warga hidup bersama-sama baik dari hal keagamaan, sosial, dan budaya," katanya.

Warga, kata dia, juga saling membantu saat acara satu keagamaan digelar. Ia mencontohkan, saat warga muslim merayakan Idul Fitri dan menggelar pengajian, umat Hindu turut menjaga keamanan di desa.

"Sebaliknya, saat warga Hindu menggelar kegiatan seperti Ogoh-ogoh, warga muslim ikut menjaga. Begitupun dengan warga dari agama lain," sambungnya.

Ia mengatakan, apa yang dilakukan oleh warga Desa Patoman merupakan cerminan dari pelaksanaan sila-sila dalam Pancasila.

"Sehingga tidak berlebihan apabila desa ini diberi predikat sebagai Desa Kebangsaan dan Kampung Pancasila," ujarnya.

Jenderal Dudung dijadwalkan bakal berada di Banyuwangi hingga Kamis (24/08/2023).

Selain mengunjungi Kampung Pancasila, Dudung juga mendatangi Ponpes Mabadiul Ihsan di Kecamatan Tegalsari dan Masjid Cheng Ho di Kecamatan Banyuwangi pada hari pertama kunjungan.

Pada hari kedua, Dudung akan mengunjungi Kampung Inggrisan di Kecamatan Banyuwangi.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Lutfi Hidayat

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV