SUARA INDONESIA, BANGKALAN - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa disebut-sebut telah membohongi masyarakat Bangkalan, Madura. Pasalnya, janji pembangunan di Madura tak kunjung ada realisasi. Apalagi, soal pembebasan lahan Indonesia Islamic Science Park (IISP) yang tak pernah ditindaklanjuti.
Pendapat itu muncul dari tokoh agama setempat, KH Abd Jalal Siroj. Dia meminta Gubernur Jatim jangan mengambinghitamkan masyarakat Madura, khususnya di Kecamatan Labang, Bangkalan.
Masyarakat justru menunggu pembebasan lahan, malah pemprov berdalih mayarakat yang seolah-olah mempersulit pembebasannya.
"Bagaimana mau membangun IISP, lahannya saja belum dibebaskan semuanya. Jangan menuduh masyarakat mempersulit. Kami justru menunggu pembebasannya, agar segera IISP dibangun," jelasnya.
Menurutnya, pernyataan Gubernur Jatim soal pendekatan pada masyarakat dinilai pembohongan publik. Sebab, selama ini tidak pernah ada tindak lanjut kepada tokoh masyarakat ataupun tokoh pemuda di Kecamatan Labang Bangkalan.
"Yang didekati Gubernur itu siapa? Masyarakat yang mana? Ayolah lebih serius kalau mau membangun Madura. Kita sudah lama menunggu pembangunan," ungkapnya.
Dia pun mengingatkan janji kampanye Khofifah pada masyarakat Madura. Pembangunan Madura akan menjadi prioritas di Jawa Timur. Namun, realitasnya semua itu tidak pernah terealisasi.
"Sejak menjabat, apa yang telah diberikan untuk masyarakat Madura. Berapa anggaran pembangunan yang masuk dari pemprov ke Bangkalan," tegasnya.
Dirinya ingat betul, janji kampanye Khofifah saat itu. Rp 1,6 triliun akan diberikan ke Madura untuk lingkungan pesantren, pengembangan sumber daya manusia dan infrastruktur lainnya.
"Kalau dibagi 4 kabupaten. Seharusnya Rp 400 miliar masuk ke Bangkalan setiap tahun. Tapi mana? Anggarannya buat apa? Ponpes mana yang pernah merasakan program pemprov," tanyanya.
Apalagi, lanjutnya, ini menjelang akhir jabatan, Khofifah sering kali masuk Madura. Jelas, dia butuh suara masyarakat Madura. Sekitar 4 juta suara masyarakat Madura yang ada di pulau Madura. Belum lagi yang tinggal di pulau Jawa.
"Sebagai orang Madura, kami tetap akan menerima dengan baik. Tapi jangan harap, suara masyarakat Madura akan ikut Khofifah, jika semua hanya berupa janji manis saja," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan, pemprov masih menunggu proses penyerahan lahan dari Kementerian PUPR terkait realisasi pembangunan Indonesia Islamic Science Park (IISP). Sebab, kewenangannya masih berada di pusat, sejak Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) dibubarkan.
Dirinya juga membenarkan persoalan puluhan lahan milik warga yang sampai saat ini belum dibebaskan.
”Kita sudah melakukan pendekatan pada warga, sambil menunggu kapan penyerahan lahan akan dilakukan oleh Kementerian PUPR,” terang Khofifah. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Moh.Ridwan |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi