SUARA INDONESIA

Ramadan, Polres Indramayu Temukan Tempat Hiburan yang Masih Buka dan Jual Miras

Sugiyanto - 17 March 2024 | 23:03 - Dibaca 770 kali
News Ramadan, Polres Indramayu Temukan Tempat Hiburan yang Masih Buka dan Jual Miras
Polres Indramayu bersama polsek jajaran melaksanakan patroli yang digelar skala besar pada Sabtu (16/03/2024) malam. (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, INDRAMAYU – Memasuki bulan Ramadan, ada saja tempat hiburan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang masih buka. Bahkan, menjual minuman keras (miras). Padahal, selama bulan puasa ini pemerintah daerah melarang semua tempat hiburan beroperasi.

Masih bukanya tempat hiburan ini diketahui saat Polres Indramayu bersama polsek Jajaran melaksanakan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) yang digelar skala besar, Sabtu (16/03/2024) malam atau akhir pekan kemarin.

Kegiatan dimulai sejak pukul 10.00 WIB hingga 03.00 dini hari. Sasarannya fokus pada pengecekan tempat hiburan malam.

Kapolres Indramayu, AKBP M. Fahri Siregar mengatakan, kegiatan tersebut sesuai dengan Surat Edaran Bupati Indramayu Nina Agustina yang melarang operasional tempat hiburan selama bulan Ramadan.

Kegiatan tersebut, kata Fahri, dilaksanakan dengan cara patroli strong point dan melakukan pemeriksaan orang maupun barang yang dicurigai.

Saat melakukan operasi, polisi menemukan beberapa tempat hiburan yang masih buka, menyediakan minuman keras, dan melayani pengunjung, termasuk penggunaan pekerja perempuan sebagai pendampingnya.

Selain itu, Fahri menambahkan, pihaknya juga mengamankan sebanyak 56 botol miras berbagai merek dari dua kafe yang jadi lokasi tempat hiburan malam.

"Beberapa minuman keras disita. Sedangkan pemilik serta pekerja perempuan tersebut diamankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Polres Indramayu," ungkap Fahri, saat memimpin kegiatan tersebut.

Lebih lanjut, Fahri menuturkan, dalam kegiatan ini pihaknya juga menemukan beberapa kelompok remaja yang sedang melaksanakan kegiatan obrog-obrog.

Menurutnya, kejadian tawuran atau perang sarung seringkali berawal dari pertemuan sekelompok remaja saat melaksanakan obrog-obrog dan berlanjut menjadi perang sarung hingga tawuran.

Untuk itu, ia mengimbau kepada para remaja itu agar menghentikan kegiatan tersebut karena berpotensi memicu tawuran. "Tadi kami sudah imbau agar obrog-obrog tidak dilaksanakan dan meminta mereka agar pulang ke rumah masing-masing," pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Sugiyanto
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV