SUARA INDONESIA, SUMENEP- Salah seorang Budayawan Sumenep, Ibnu Hajar, turut buka suara terkait urgensi pembangunan tugu keris, yang saat ini dalam proses pengerjaan di Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep.
Dia menilai, adanya tugu keris merupakan hal penting yang seharusnya sudah dilakukan sejak lama oleh Pemkab Sumenep, Jawa Timur.
Terlebih, Sumenep telah mendapatkan pengakuan secara resmi dari dunia yakni, UNESCO dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagai kota dengan empu penghasil keris terbanyak di dunia.
Agar sebutan "Sumenep Kota Keris" tak hanya menjadi sekedar slogan belaka, maka kata Ibnu, sudah selayaknya pemerintah membangun ikon yang telah mendunia tersebut.
Berangkat dari hal itu, dirinya mengaku sangat mendukung keputusan yang diambil oleh pemerintah setempat untuk membangun tugu monumental tersebut.
Terlebih, langkah tersebut juga dianggap sebagai salah satu bentuk penghargaan Pemkab Sumenep terhadap karya seni, yang dihasilkan oleh masyarakat setempat.
"Kalau ditanya ke saya perlu kah tugu keris dibangun di Sumenep?. Saya menganggap perlu, itu harus dan wajib ada, karena kita sudah meneguhkan dan diakui oleh PBB sebagai kota yang empunya terbanyak di dunia," ungkapnya, Kamis (04/04/2024).
Lebih dari itu, sebagai seorang budayawan, dirinya melihat bahwa keris merupakan suatu karya seni dari nenek moyang dan kini menjadi salah satu simbol kebudayaan yang dimiliki oleh Kabupaten Sumenep.
Dia menegaskan, setiap simbol kebudayaan perlu kiranya untuk dilestarikan, sehingga mampu menjadi media edukasi bagi generasi mendatang.
Untuk itu, Ibnu menginginkan tugu keris tak hanya menjadi objek rekreasi dan ikon semata. Melainkan, dapat memberikan edukasi kepada masyarakat yang datang, khususnya mengenai hal yang berkaitan dengan keris itu sendiri.
"Itu semua tentang simbol kebudayaan yang harus kita jadikan sebuah media untuk mengedukasi anak cucu kita. Jadi kalau dibilang penting, ya sangat penting dong," lanjutnya.
Lebih dari itu, dirinya bahkan menyebut bahwa hadirnya tugu keris di Kabupaten Sumenep, merupakan sebuah investasi kebudayaan.
Kendati demikian, jika berbicara terkait investasi kebudayaan, secara tegas Ibnu menyatakan bahwa hasil yang harus dilihat bukan hanya keuntungan dari segi finansial. Melainkan, bagaimana hal itu, mampu untuk memberikan dampak character building sebuah bangsa.
"Jadi bukan seperti investasi pada umumnya. Tidak seperti orang berdagang, tidak bisa kita terima secara finansial. Tapi lebih pada bagaimana ini kemudian, bisa membangun character building sebuah bangsa, sebagai sebuah masyarakat," imbuhnya.
Sekedar diberitakan, saat ini pembangunan tugu keris di Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep sedang dalam proses pengerjaan. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari beberapa sumber, tinggi monumen itu, mencapai hingga 9 meter. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi