SUARA INDONESIA

Dispertan Pastikan Hewan Kurban di Cilacap Aman dari Penyakit

Satria Galih Saputra - 10 June 2024 | 20:06 - Dibaca 559 kali
News Dispertan Pastikan Hewan Kurban di Cilacap Aman dari Penyakit
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Cilacap Slamet Sugino saat dikonfirmasi. (Foto: istimewa)

SUARA INDONESIA, CILACAP - Menjelang perayaan Idul Adha 2024, Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah melalui Dinas Pertanian setempat melakukan berbagai persiapan. Salah satunya melakukan pemantauan dan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di sejumlah wilayah. 

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Cilacap Slamet Sugino mengatakan, pemantauan dan pemeriksaan dilakukan untuk memastikan calon hewan kurban yang beredar dalam kondisi sehat, dan sudah dilakukan di sejumlah tempat penjualan.

"Pemantauan sudah kami lakukan sejak satu minggu yang lalu di sentra-sentra penjualan hewan kurban seperti di pasar hewan Sidareja, kemudian di salah satu penjual di Gandrungmangu. Ada juga di wilayah Kota juga di tempat penyedia hewan kurban di Kelurahan Donan dan Karangtalun, sudah kami pantau," ungkapnya, Senin (10/6/2024).

Adapun pemeriksaan fisik juga dilakukan guna memastikan layak atau tidak layak untuk dijadikan hewan korban. Disamping itu, mengantisipasi adanya penyakit mulut dan kuku (PMK), Lumpy Skin Diseases (LSD) maupun penyakit hewan menular anthrax.

"Sejauh ini masih tergolong aman, tidak kita temukan. Sempat ada 1,2 laporan mengenai penyakit mulut dan kuku tapi baru gejala, sudah kita obati dan sembuh. Insyaallah aman semua," tegas Gino sapaan akrab Slamet Sugino ini.

Dalam upaya yang dilakukan tersebut, Dinas Pertanian bekerjasama dengan sejumlah petugas diantaranya 8 orang dokter hewan, 22 orang paramedik veteriner dari swasta maupun ASN dan 5 orang pengawas bibit ternak yang disebar di 4 Distrik meliputi Kroya, Sidareja, Majenang dan Jeruklegi.

"Kami juga sudah memberikan vaksinasi hewan. Jadi sebelum hari pelaksanaan, hewan seperti kambing dan sapi, khususnya hewan kurban sudah divaksin PMK untuk memastikan kekebalan dan penyemprotan disinfektan," kata Gino.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, pihaknya berencana akan melakukan pemantauan dan pemeriksaan di tempat pemotongan hewan kurban. "Nanti akan kita lakukan pada tanggal 16 Juni, pemeriksaan antemortem atau pemeriksaan sebelum hewan disembelih meliputi pemeriksaan perilaku dan fisik pada hewan," jelasnya.

Pemeriksaan antemortem dilakukan guna memastikan hewan kurban layak dan memenuhi syarat secara syariah untuk disembelih. "Kemudian pemeriksaan post mortem atau setelah disembelih nanti kita lakukan pada hari berikutnya tanggal 17 Juni. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menjamin kualitas daging dan jeroan aman dan layak dikonsumsi oleh masyarakat," kata Gino.

"Nanti kami akan mengerahkan sebanyak 160 petugas, terdiri dari petugas Dinas Pertanian, Kelurahan, dan dokter hewan dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI)," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Gino mengimbau kepada masyarakat untuk teliti dalam membeli hewan kurban. "Pilihlah hewan kurban yang sehat, ditunjukkan dengan tanda-tanda hewan lincah, dan sorot mata jernih. Intinya tidak menunjukan ciri-ciri hewan berpenyakit, khususnya penyakit anthrax yang ditandai dengan keluarnya darah dari mulut, hidung, telinga maupun dubur," tuturnya.

"Itu tidak boleh dikurban, kemudian hewan terjangkit PMK, ditandai luka pada area mulut dan kaki lalu penyakit LSD atau lato-lato," pungkas Gino. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Satria Galih Saputra
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV