SUARA INDONESIA, SUMENEP- Dewan Kesenian Sumenep (DKS) mengaku sama sekali tidak dilibatkan, dalam penyusunan kegiatan kesenian yang masuk dalam rentetan Calendar of Event Sumenep 2024.
Ketua DKS Sumenep Turmidzi Djaka bahkan menyatakan, bahwa pihaknya hanya terlibat merasakan kemacetan akibat gelaran event kesenian di Sumenep.
"Ya ikut bermacet-macet di jalan. Ya tidak bisa jalan, karena penuh itu," ucapnya, dalam program PWI Talk.
Seharusnya, kata dia pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar), serta panitia penyelenggara event melakukan diskusi dengan pelaku seni. Sehingga mampu tercipta sirkulasi pemikiran yang harmoni.
Pihaknya menegaskan, DKS bukan meminta porsi anggaran untuk melaksanakan event. Namun setidaknya, ide dan gagasannya dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penyelenggaraan event kesenian.
"Minimal jadi pertimbangan, kita tidak perlu dibayar budget, agar melaksanakannya. Karena DKS ini kan bukan EO," lanjutnya.
Pria yang akrab disapa Ki Turmidzi itu menambahkan, sempitnya porsi keterlibatan DKS dalam event kesenian, kemungkinan karena kurangnya komunikasi yang intens dengan pihak Disbudporapar.
Dirinya berharap, komunikasi dengan Disbudporapar tak hanya sekedar di dalam ruangan dan minum teh.
"Selama ini bukan tidak terjalin komunikasi. Tapi ya komunikasi DKS dengan Dinas ya hanya komunikasi di dalam ruangan, duduk dan minum teh. Mungkin bisa terjalin komunikasi yang lebih mendalam gitu. Misal tindak lanjut dari program yang sudah kami usulkan," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Disbuporapar Sumenep Moh Iksan mengatakan, pihaknya telah memberikan kesempatan kepada DKS untuk mengajukan event apapun. Namun, sampai waktu yang ditentukan DKS tetap tidak menawarkan apapun.
Ia menyebut, DKS pernah diamanahi untuk menyelenggarakan event tasyakuran di tahun 2023, akan tetapi diserahkan kembali kepada Disbudporapar.
"DKS diberikan kesempatan seluas2nya untuk mengajukan event apa saja, dan sampai batas waktu yg ditetapkan juga tidak mengajukan," tutupnya.(*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi